Emmy Saelan

Emmy Saelan, merupakan pejuang muda, tamatan sekolah SMP NASIONAL di Kota Ujung Pandang. Sekolah ini didirikan tahun 1945. Oleh para tokoh pejuang dan tenaga pengajarnya pun Tokoh Republik Indonesia. Karena ketidaksetujuan saat itu, jika pihak Belanda akan membuka Sekolah NICA, sehingga para pejuang menentangnya. Sekolah ini masih eksis dan keberadaannya di Jl. DR. Sam Ratulangi, letaknya dibelakang Stadion Mattoanging. Dari sekolah ini pula telah banyak mendidik tokoh pejuang yang berkarakter dan handal.
Disaat agresi militer Belanda, yang kedua dilaksanakan. Maka para pelajar dari SMP Nasional, berhimpun dan membentuk laskar perjuangan, kemudian penamaan laskarnya Harimau Indonesia. Terpilih untuk memimpin laskar Harimau Indonesia adalah Saudara Robert Wolter Mongisidi, yang beranggotakan Emmy Saelan, Maulwi Saelan (adik kandung Emmy Saelan) dan para pelajar disekolah tersebut semuanya terekrut sebagai laskar pejuang Harimau Indonesia. Setelah terbentuknya laskar ini dibawa kepemimpinan Saudara Robert Wolter Mongisidi, melancarkan gerakan berkala dengan cara menembaki hingga melemparkan granat kerumah - rumah para petinggi Belanda. Karena gerakan para pelajar dalam hal ini laskar pejuang Harimau Indonesia, cukup memusingkan dan meresahkan pihak Belanda dikala itu. Akhirnya Belanda mendatangkan Kapten Westerling ke Kota Ujung Pandang, yang sungguh terkenal nama dan orangnya SANGAT KEJAM.
Kedatangan Kapten Westerling di Kota Ujung Pandang, mempersempit ruang gerak para pelajar, kaum muda dan laskar pejuang Harimau Indonesia. Ketika Kapten Westerling dan serdadu nya melakukan penangkapan secara besar - besaran dikota Ujung Pandang dan proses belajar - mengajar disekolah berlangsung tertib namun kedatangan Kapten Westerling, malah menutup dan memberhentikan proses belajar - mengajar di SMP Nasional tersebut tapi laskar pejuang Harimau Indonesia pun menuju kampung Kassi' - kassi' untuk membangun strategi perlawanan dengan tujuan melakukan pertempuran secara gerilya.
Pada saat Kapten Westerling, serdadu dan peralatan militer nya, memasuki kampung kassi' -kassi', maka pertempuran pun dimulai antara para pelajar laskar pejuang Harimau Indonesia dengan serdadu Belanda. Dimedan pertempuran tersebut nama Emmy Saelan, Robert Wolter Mongisidi, Maulwi, yang cukup dikenal namanya oleh Kapten Westerling, akan tetapi orangnya tak dikenal dengan baik oleh serdadu Belanda. Dipertempuran itu pula sosok Emmy Saelan, menunjukkan jiwa keberaniannya. Karena Emmy Saelan, turut pula melemparkan granat kearah serdadu Belanda. Alhasil delapan (8) serdadu Belanda tewas dan pihak laskar Harimau Indonesia, hanyalah satu (1) orang yang tewas dan yang gugur dimedan pertempuran tersebut adalah Emmy Saelan.