Home » » kebenaran

kebenaran

Written By Unknown on Kamis, 13 Juni 2013 | 16.58

Kebenaran adalah kebenaran. Sekalipun logika nafsu berkuasa dan menjadi penentu dalam kehidupan sosial masyarakat, maka kebenaran tetap tak dapat dilenyapkan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Wahai manusia, sesungguhnya telah datang seorang Rosul (Muhammad) itu kepadamu dengan (membawa) kebenaran dari Tuhanmu, maka berimanlah kamu, itulah yang lebih baik bagimu. Dan jika kamu kafir, (maka kekafiran itu tidak merugikan Allah sedikitpun) karena sesungguhnya apa yang di langit dan di bumi itu adalah kepunyaan Allah dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana” (An-Nisaa’ ayat 170).

Seseorang yang menolak logika iman, maka akan terjerembab dalam kenistaan. Di dalam Al-Qur’an, hal seperti ini telah dilakukan oleh Fir’aun yang justru menajamkan logika nafsunya, karena sifat paranoidnya akan kebenaran mimpinya bahwa kelak akan ada seorang laki-laki yang akan meruntuhkan kerajaan dan menggantikan takhtanya, sehingga tanpa banyak berfikir, Fir’aun langsung mengambil kebijakan dan keputusan bahwa semua bayi laki-laki yang lahir di seantero Mesir harus dibunuh. Apa yang terjadi ? Justru seorang bayi laki-laki yang bernama Musa (akhirnya menjadi nabi) terlindungi dari nafsu tersebut, bahkan dipeliharanya. Sama dengan Namrudz yang mengeluarkan perintah untuk menghukum nabi Ibrahim dengan hukuman yang sangat sadis dan tak manusiawi. Tapi ironisnya, Namrudz melakukan itu hanya karena dia kalah debat dengan Nabi Ibrahim mengenai Tuhan. Bagi Namrudz, Tuhan itu adalah berhala yang menjadi sesembahannya, sedangkan bagi Nabi Ibrahim, Tuhan itu adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Seperti diketahui bahwa logika manusia sangat efektif untuk dapat menerima, mencerna dan sekaligus menjelaskan tentang kebenaran. Bila menggunakan akal, maka secara otomatis akan kehilangan kekuatan nalarnya ketika dipaksa untuk mempertahankan kebatilan. Kenapa ? Karena akal merupakan instrumen strategis pada setiap manusia untuk dapat memahami maksud dan kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dengan melalui akal, manusia dapat mempelajari firman-Nya, meneladani rosul-Nya, sekaligus mengamalkan setiap perintah dan menjauhi larangan-Nya. Karena seiring dengan dinamika kehidupan, maka logika seringkali kandas ketika harus berhadapan dengan konsekuensi berat tatkala harus memeluk kebenaran sebagaimana saat ini karena Rosulullah selaku pembawa kabar berita kebenaran telah wafat dan tidak ada lagi sebagai pengadu atau bertanya. Bagi setiap muslim yang meyakini akan kebenaran yang dibawa oleh Rosulullah, hal ini tidak menjadikan permasalahan karena sebenarnya (meskipun Rosulullah dan sahabat generasi pertama Islam sudah tidak ada) telah diwariskan kepada para ulama. Di sinilah logika manusia dipertaruhkan dimana logika iman dan nafsu bertempur dalam hati yang galau, dan gejalanya dapat dilihat dari kebingungan, kegusaran, kegelisahan, bahkan mungkin perilakunya tidak rasional dari seseorang. Ya, ketika seseorang lebih memilih logika nafsu, maka ia akan semakin terjerembab pada pilihan-pilihan yang menjauhkan dirinya dari sifat-sifat kemanusiaannya.

Sebagai sandaran dari logika manusia adalah logika iman yang merupakan daya nalar rasional yang sepenuhnya mendasarkan pada Al-Qur’an dan sunnah Rosulullah. Karena, padandangan tentang baik dan buruk sewajrnya merujuk pada apa yang baik atau buruk menurut Allah Subhanahu wa Ta’ala sehingga akal dan hatinya diliputi keyakinan kuat bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala benar-benar Maha Mengetahui. Renungkan firman-Nya, “Boleh jadi kamu membenci sesuati, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu,padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui” (Al-Baqarah ayat 216).
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar di atas caranya
1. Masukkan Komentar anda di kolom komentar
2. Pada Kotak "Beri Komentar sebagai" pilih akun yang ada pada pilihan.
3. klik publikasikan.
5. isi code capta
6. tekan enter atau publikasikan.

Anda di perbolehkan berkomentar dengan memperhatikan hal-hal berikut:
1. Komentar jangan mengandung SARA dan PORNO
2. Berkomentarlah dengan bahasa yang sopan.
3. Tidak Boleh SPAM
4. Jangan meninggalkan Link aktif pada komentar. Komentar dengan Link Aktif akan dihapus.
5. Berkomentarlah sesuai dengan topik artikel

 
Support : Amalkan Ilmu Berbagi Untuk Semua | Blog SEO Arul
Copyright © 2013. Amriani Hamzah Dara Daeng Makassar - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger