KATTE TAU MANGKASARAKA SIRI JI NA PACE RI PAMMANTANGI RI
LINO
Istilah Siri dan Pacce (siri na pacce) budaya ini sudah
mendarah daging dalam kultur masyarakat di Sulawesi Selatan. Ini akan tampak
dalam bentuk karakter ataupun kepribadian dari masyarakat di Sulawesi Selatan.
Meskipun dalam perkembangannya budaya siri na pace lebih diidentikkan dalam
budaya Makassar-Bugis. Istilah ini menjadi simbolik dari suku Makassar-Bugis
yang memiliki nilai-nilai luhur yang tinggi. Pepatah Makassar mengatakan KATTE
TAU MANGKASARAKA SIRI JI NA PACE RI PAMMANTANGI RI LINO
Konsep siri na pace dalam budaya sulawesi selatan memiliki
makna yang khusus yaitu :
Budaya Malu
Lebih baik mati daripada dipermalukan (menanggung malu)
Lebih baik hidup susah (miskin) yang penting mempunyai
harga diri (menjunjung martabat)
Walaupun hidup serba kekurangan dan pas-pasan yang
penting iman kita kuat (tidak syirik untuk menghalalkan cara mendapatkan
kekayaan
Malu meminta-minta (Malu mengemis
Untuk mendapatkan rejeki harus bekerja keras
Lebih baik terjadi pertumpahan darah daripada bikin malu
Sabar Menunggu Giat Bekerja untuk mendapatkan hasil
Menjunjung Martabat Keluarga dan diri
Siri’ Nipakasiri, artinya malu karena dipermalukan.
Siri’ Masiriki’, artinya malu karena merasa malu.
Mate ri siri’ na, artinya mati karena mempertahankan
harga diri
Mate Siri’, artinya hilang harga diri
Pasiri-sirikan, artinya orang pemalu
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar di atas caranya
1. Masukkan Komentar anda di kolom komentar
2. Pada Kotak "Beri Komentar sebagai" pilih akun yang ada pada pilihan.
3. klik publikasikan.
5. isi code capta
6. tekan enter atau publikasikan.
Anda di perbolehkan berkomentar dengan memperhatikan hal-hal berikut:
1. Komentar jangan mengandung SARA dan PORNO
2. Berkomentarlah dengan bahasa yang sopan.
3. Tidak Boleh SPAM
4. Jangan meninggalkan Link aktif pada komentar. Komentar dengan Link Aktif akan dihapus.
5. Berkomentarlah sesuai dengan topik artikel