·
Hubungan antara pendidikan dan politik bukan
sekedar hubungan saling memengaruhi, tetapi juga hubungan fungsional.
Lembaga-lembaga dan proses pendidikan menjalankan sejumlah fungsi politik yang
signifikan. Mungkin yang terpenting dari fungsi-fungsi tersebut bahwa
sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan lainnya menjadi agen-agen sosialisasi
politik. Lembaga-lembaga pendidikan menjadi tempat dimana individu-individu,
terutama anak-anak dan generasi muda, mempelajari sikap-sikap dan perasaan
tentang sistem politik, dan sejenis peran politik yang diharapkan dari mereka.
·
Berbagai institusi pendidikan yang ada dalam
masyarakat dapat berfungsi sebagai alat kekuasaan dalam upaya membentuk sikap
dan keyakinan politik yang dikehendaki. Berbagai aspek pembelajaran, terutama
kurikulum dan bahan-bahan bacaan, sering kali diarahkan pada kepentingan
politik tertentu.
·
menambahkan bahwa salah satu komponen terpenting
pendidikan, kurikulum, misalnya, dapat menjadi media sosialisasi politik.
Menurutnya, kurikulum disuatu lembaga pendidikan memiliki tiga sumber utama.
Pertama, pendapat kelompok profesional pendidikan yang sangat dipengaruhi oleh
institusi-institusi pelatihan guru dan sering kali merefleksikan atau
mengadaptasi ide dari individu-indovidu yang didewa-dewakan, seperti John
Dewey, John Lock, dan Wiliam Stern.
·
Di banyak negara totaliter dan negara
berkembang, pemimpin politik sangat menyadari fungsi pendidikan dalam mencapai
tujuan-tujuan politik. Mereka melakkan berbagai cara untuk mengontrol sistem pendidikan
dan menitipkan pesan-pesan politik melalui metode an bahan ajar (curriculum
content) pendidikan. Dinegara-negara komunis, misalnya, metode brain washing
digunakan secara luas untuk membentuk pola pikir kaum muda, agar sejalan dengan
doktrin komunisme
·
Pendidikan dan politik merupakan dua hal yang
seiring sejalan dalam mencerdaskan bangsa. Kedua-duanya tidak berjalan
sendiri-sendiri akan tetapi saling berhubungan atau berkaitan. Pendidikan
menyiapkan sumber daya manusia untuk mengurus politik dan negara. Negara
mengalokasikan biaya untuk mendukung kecancaran proses pendidikan. Dalam
perspektif Islam keterlibatan Negara untuk membangun dan mendukung proses
pembelajaran diberbagai lembaga pendidikan mutlak dibutuhkan.
·
Transformasi nilai-nilai politik melalui
institusi pendidikan melalui intervensi dalam perbuatan kebijakan pendidikan di
Indonesia sangat kuat, bahkan institusi pendidikan merupakan wilayah politik
negara dan pemerintahan,
·
Pendidikan
adalah suatu tindakan sosial yang pelaksanaanya dimungkinkan melalui suatu
jaringan hubungan- hubungan kemanusiaan. Jaringan-jaringan inilah bersama
dengan hubungan-hubungan dan peranan peranan individu di dalamnyalah yang
menentukan watak pendidikan di suatu masyarakat. Politik adalah bagian dari
paket kehidupan lembaga- lembaga pendidikan Hal ini menegaskan bahwa pendidikan
dan politik adalah dua hal yang saling berhubungan erat dan saling
mempengaruhi. Berbagai aspek pendidikan selalu mengandung unsur- unsur politik,
begitu juga sebaliknya setiap aktivitas politik ada kaitanya dengan aspek-
aspek kependidikan
·
Keduanya sering
dilihat oleh sebagian orang tidak ada kaitan dan hubungan, padahal politik dan
pendidikan saling menopang dan saling mengisi satu sama lain. Pendidikan
berperan penting dalam membentuk perilaku dan moralitas masyarakat di suatu
Negara. Begitu juga sebaliknya, perilaku politik di suatu negara memberikan
karakteristik pendidikan di negara tersebut. Hubungan tersebut merupakan
realitas yang telah terjadi semenjak munculnya peradaban manusia dan sedang
menjadi kajian penting para ilmuwan moder
·
Hubungan erat antara
pendidikan dengan politik dapat memberikan dampak positif dan negatif bagi perkembangan
pendidikan. Dampak positif yang dapat dihasilkan dari hubungan keduanya adalah
pemerintah sebagai pemegang peranan penting dalam politik dapat memberikan
subsidi kepada pendidikan. Dengan adanya subsidi tersebut pendidikan bisa
berkembang sebagaimana mestinya.
·
hubungan antara
politik pendidikan dapat memberikan dampak negatif atau positif bergantung pada
pemegang peranan penting dalam politik tersebut. Jika pemegang tanggung jawab
pendidikan dalam politik tidak mempunyai kompeten dalam bidang pendidikan, maka
pasti ini sangat membahayakan pendidikan. Akan tetapi jika orang yang memegang
amanah untuk mengembangkan pendidikan dalam sistem pemerintahan suatu negara
adalah orang yang amanah serta mempunyai kapabilitas di bidang pendidikan maka
ini sangat memungkinkan untuk memberikan kontribusi besar dalam pengembangan
pendidikan, khususnya di Indonesia.
Terlepas dari itu semua, Jika kita
melihat realitas politik di Indonesia saat ini, maka hendaknya pendidikan dijadikan satu
hal yang netral, khususnya jika kita melihat kondisi politik di Indonesia saat
ini. Ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan lembaga
pendidikan sebagai penyalur dari kepentingan politik tertentu. Selain itu, jika
pendidikan tidak dinetralisir dari dunia politik, maka kepentingan politik akan
dimasukkan ke dalam lembaga pendidikan. Dan ini akan memecahkan konsentrasi
lembaga terhadap pendidikan, yang pada akhirnya akan merusak nilai-nilai mulia
pendidikan.
Pendidikan dan politik memang mempunyai hubungan yang erat. Namun, sepertinya politik lebih memberikan pengaruh yang besar ke dunia pendidikan. Khususnya jika kita melihat di Indonesia.
BalasHapusMenurut Anda, adakah contoh nyata dimana pendidikan mampu memberikan pengaruh yang signifikan bagi politik di suatu negara?
Terima kasih atas tulisannya.
Sangat bermanfaat.
Politik sangat berperan dalam proses pembentukan karakteristik, pola dan arah pendidikan satu negara, demikian pula lembaga-lembaga pendidikan berperan penting dalam perilaku politik masyarakat. Sehingga terdapat hubungan yang realistis empiris berlaku antara penidikan dan politik ataupun sebaliknnya.
BalasHapusSuatu realita bahwa dunia pendidikan kita sangat bergantung pada kebijakan politik yang ada, dan kadang hal tersebut sangat tidak baik bagi pendidika
BalasHapusInfo menarik kursus revit
BalasHapusgak ngerti
BalasHapus