Home » » PERMASALAHAN POKOK PENDIDIKAN

PERMASALAHAN POKOK PENDIDIKAN

Written By Unknown on Senin, 18 Maret 2013 | 05.02


Pengantar Secara umum tentang masalah pendidikan
Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan. Langkah pembangunan selalu diupayakan seirama dengan tuntutan zaman. Perkembangan zaman selalu memunculkan tantangan-tantangan baru. Sebagai konsekuensi logis, pendidikan selalu dihadapkan pada masalah-masalah baru. Oleh karena itu, perlu ada rumusan sebagai masalah-masalah pokok yang dapat dijadikan pegangan oleh pendidik dalam mengemban tugasnya.
A. Permasalah Pokok Pendidikan
Sistem pendidikan menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sosial budaya dan masyarakat. Pembangunan sistem pendidikan tidak mempunyai arti apa-apa jika tidak sinkron dengan pembangunan nasional. Permasalahan intern sistem pendidikan itu sangat kompleks. Artinya, suatu permasalahan intern dalam sistem pendidikan selalu ada kaitan dengan masalah-masalah diluar sistem pendidikan itu sendiri. Misalnya masalah mutu hasil belajar suatu sekolah tidak dapat dilepaskan dari sosial budaya dan ekonomi masyarakat di sekitarnya. Berdasarkan kenyataan tersebut maka penaggulangan masalah pendidikan juga sangat kompleks, menyangkut banyak komponen, dan melibatkan banyak pihak. Jadi permasalahan pokok dalam pendidikan yaitu mengenai masalah pemerataan, mutu, relevansi, efisiensi pendidikan.
B. Jenis Permasalahan Pokok Pendidikan
Pada bagian ini akan dibahas empat masalah pokok pendidikan yang telah menjadi kesepakatan nasional yang perlu diprioritaskan penanggulangannya. Masalah tersebut adalah:
1.      Masalah pemerataan pendidikan
Masalah pemerataan pendidikan adalah bagaimana sistim pendidikan dapat menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya kepada seluruh warga negara untuk memperoleh pendidikan.
Pemecahan masalah pemerataan pendidikan dapat dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
a.       Cara konvensional, antara lain :
-Membangun gedung sekolah
-Menggunakan gedung sekolah untuk double sift (sistem bergantian pagi dan sore).
           b. Cara inovatif, antara lain :
              -Sistem pamong
         -SD kecil pada daerah terpencil
                  -Sistem guru kunjung
                  -SMP terbuka
                 -Kejar paket A dan B
                -Belajar jarak jauh
 2.Masalah mutu pendidikan
Mutu pendidikan dipermaslahkan jika hasil pendidikan belum mencapai seperti taraf yang diharapkan. Mutu pendidkan pada akhirnya dilihat pada kualitas keluarannya.
Pemecahan masalah mutu pendidikan dalam garis besarnya meliputi hal-hal yang bersifat fisik dan perangkat lunak, personalia, dan manejemen sebagai berikut :
a.Seleksi yang lebih rasional terhadap masukan mentah
b.Pengembangan kemampuan tenaga kependidikan
c.Penyempurnaan kurikulum
d.Pengembangan prasarana yang menciptakan lingkungan yang tentram untuk belajar.
e.Penyempurnaan sarana belajar
f.Peningkatan administrasi menejemen
g.Kegiatan pengendalian mutu
3.Masalah efisiensi pendidikan
Masalah efisiensi pendidikan mempersoalkan bagaimana suatu sistem pendidikan mendayagunakan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan pendidikan.
Beberapa masalah efisiensi pendidikan yang penting adalah :
a.Bagaimana tenega kependidikan difungsikan
b.Bagaimana sarana dan prasarana difungsikan
c.Bagaimana pendidikan difungsikan
d.Masalah efisiensi dalam memfungsikan tenaga
a.      Masalah ini meliputi pengangkatan, penempatan, dan pengembangan tenaga.
Masalah pengangkatan terletak pada kesenjangan antara stok tenaga yang tersedia dengan jatah pengangkatan yang terbatas.
Masalah penempatan guru, khususnya guru bidang penempatan studi, sering mengalami ke[incangan, tidak disesuaikan dengan kebutuhan dilapangan.Gejala tersebut membawa ketidakefektifan dalam memfungsikan tenaga guru.
Masalah pengembangan tenaga kependidikan di lapangan biasanya terlambat, khusus pada pad saat menyonsong hadirnya kurikulum baru.Proses pembekalan untuk dapat siap melaksanakan kurikulum baru memakan waktu. Akibatnya terjadi kesenjangan antara saat dicanangkan berlakunya kurikulum dengan saat mulai dilaksanakan.
b.      Masalah efisiensi dalam penggunaan prasarana dan sarana
Penggunaan sarana dan prasarana pendidikan yang tidak efisien bisa terjadi antara lain sebagai akibat kurang matangnya perencanaan dan sring juga karena perubahan kurikulum. Gejala lain tentang tidak adanya efisiensi dalam penggunaan sarana pendidikan yaitu diadakannya dan didistribusikannya sarana pembelajaran tanpa dibarengi dengan pembekalan kemampuan, sikap, dan ketrampilan calon pemakai, ataupun tanpa dilandasi dengan konsep yang jelas.
4.      Masalah relevansi pendidikan
Masalah relevansi pendidikan mencakup sejauh mana sistem pendidikan dapat menghasilkan luaran yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan. Luaran diharapkan dapat mengisi semua sektor pembangunan yang beraneka ragam.
Kriteria relevansiseperti yang dinyatakan tersebut cukup ideal jika dikaitkan dengan kondisi sistem pwndidikan pada umumnya dan gambaran tentang kerjaan yang ada antara lain sebagau berikut :
-          Status lembaga pendidikan sendiri masih bermacam-macam kualitasnya
-          Sistem pendidikan tidak pernah menghasilkan luaran yang siap pakai.
-          Peta kebutuhan tenaga kerja dengan persyaratannya yang dapat digunkan sebagai pedoman oleh lembaga-lembagapendidikan untuk menyusun programnya tidak tersedia.
C.Saling Berkaitan antara Masalah-Masalah Pendidikan
Pada dasarnya pembangunan di bidang pendidikan tentu menginginkan tercapainya pemerataan pendidikan dan pendidikan yang bermutu sekaligus.Di dalam sejarah terbukti bahwa belum ada suatu negara yang sejak berdirinya mampu melaksanakan dan keinginan seperti itu.
Ada dua faktor yang dapat dii kemukakan sebagai penyebab mengapa pendidikan yang bermutu belum dapat diusahakan pada saat demikian.
Pertama, gerakan perluasan pendidikan untuk melayani pemerataan kesempatan pendidikan bagi rakyat banyak memerlukan penghimpunan dan pengerahan dana dan daya.
Kedua, Kondisi satuan-satuan pendidikan pada saat demikian mempersulit upaya peningkatan mutu karena jumlah murid dalam kelas terlalu banyak, pengerahan tenaga pendidik yang kurang kompeten, kurikulum yang belum mantap, sarana yang tidak memadai, danseterusnya.
Meskipun demikian pemerataan pendidikan tidak dapat di upayakan tersebut,terutama pada saat-saat suatu bangsa sedang mulai membangun mempunyai tujuan ganda, yaitu disampng tujuan politis juga tujuan pembangunan.
D.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Berkembangnya Masalah pendidikan
Masalah makro ini berupa antara lain masalah perkembangan internasional, masalah demografi, masalah politik,ekonomi, sosial budaya, serta masalah perkembangan regional.
Faktor-faktor yng mempengaruhi berkembangnya masalah pendidikan, yaitu:
a.       Perkembangan iptek dan seni.
b.      Laju pertumbuhan penduduk.
c.       Aspirasi masyarakat.
d.      Keterbelakangan budaya dan sarana kehidupan.
1.Perkembangan iptek dan seni
      a.Perkembangan iptek
Terdapat hubungan yang erat antara pendidikan dengan iptek (ilmu    pengetahuan dan teknologi).Ilmu pengetahuan merupakan hasil eksplorasi secara sistem dan terorganisasi mengenai alam semesta, dan teknologi adalah penerapan yang direncanakan dariilmu pengetahuan untuk memenuhi kebutuhan hidup masayarakat.
Disamping pengaruh tidak lansung,juga banyak pengaruh langsung dalam sistem pendidikan dalam bentuk berbagai macam inovasi atau pembaruan dengan aksentuasi tujuan yang bermacam-macam pula.
Hampir setiap inovasi mengundang masalah. Pertama, karena belum ada jaminan bahwa inovasi itu pasti membawa hasil. Kedua, Pada dasarnya orang merasa ragu dan gusar jika menghadapi hal baru Umumnya lebih suka mengerjakn hal-hal yang sudah menjadi kebiasaan ruti dan ragu menerima hal baru yang belum dikenal.
Setiap inovasi mengundang dua aspek yaitu aspek konsepsional (memuat ide,cita-cita dan prinsip-prinsip) dan aspek struktur operasional (teknik pelaksanaannya)
    b.Perkembangan Seni
Kesenian merupakan aktivitas berkriasi manusia,secara individual ataupun    kelompok yang menghasilkan sesuatu yang indah.
Melalui kesenian manusia dapat menyalurkan dorongan berkreasi (mencipta) yang bersifat orisinil (bukan tiruan) dan dorongan sponanitas dalam menemukan keindahan. Seni membutuhkan keindahan.
Dilihat dari segi tujuan pendidikan yaitu terbentuknya manusia sseutuhnya, aktivitas kesenian mempinyai andil yang besar karena dapat mengisi pengembngan dominan afektif khususnya emosi yang positif dan konstruktif dan ketrampilan di samping domain kongnitif yang sudah digarap melalui progran atau bidang studi yang lain.
2.Laju Pertumbuhan Penduduk
Masalah kependudukan dan kependidikan bersumber pada 2 hal, yaitu:
a.       Pertambahan penduduk
Dengan bertambahnya jumlah penduduk, maka penyediaan sarana dan prasarana pendidikan beserta komponen penunjang terselenggaranya pendidikan harus ditambah. Dan ini berarti beban pembangunan nasional menjadi bertambah.
b.      Penyebaran penduduk
Penyebaran penduduk di tanah air tidak merata. Sebaran penduduk seerti yang digambarkan itu menimbulkan kesulitan dalam penyediaan sarana pendidikan.Disamping sebaran penduduk seperti digambarkan itu dengan pola statis  (di kota padat, di desa statis) juga peru diperhitungkan adanya arus perpindahan penduduk dari desa ke kota (urbanisasi) yang terus-menerus terjadi. Peristiwa ini menimbulkan pola yang dinamis dan labil yang lebih menyulitkan perencanaan penyediaan sarana pendidikan.
  3.Aspirasi Masyarakat
  Dalam dua dasa warsa terakhir ini , aspirasi masyarakat dalam banyak hal      meningkat, khususnya aspirasi terhadap pendidikan hidup yang sehat, aspirasi   terhadap pekerjaan, kesemuanya ini mempengaruhi aspirasi terhadap pendidikan.  Pendidikan dianggap memberikan jaminan terhadap peningkayan taraf hidup dan pendakian ditangga sosial.
  Namun demikian tidaklah berartu bahwa aspirasi terhadap terhadap pendidikan harus diredam, sebab aspirasi menjadi motor penggerak roda kemajuan.
4.Keterbelakangan Budaya dan Sarana Kehidupan
   Keterbelakngan budaya adalah suatu istilah yang diberikan oleh sekelompok                                              masyarakat  (yang menganggap dirinya sudah maju) kepada masyarakat lain pendukung suatu budaya.
  Jika terjadi pertautan antara unsur kebudayaan baru dari luar dengan unsur kebudayaan lama yang lambat berubah maka terjadilah apa yang disebut kesenjangan kebudayaan (cultural lag).
  Pertumbuhan kebudayaan terjadi karena adanya penemuan baru dari luar maupun dari dalam lingkungan sendiri. Keterbelakngan budaya terjadi karena:
-          Letak geografis tempat tinggal suatu masyarakat.
-          Penolakan masyarakat terhadap datangnya unsur budaya baru.
-          Ketidakmampuan masyarakat secara ekonomis.
      Sehubungan dengan faktor penyebab terjadinya keterbelakangan budaya umumnya dialami oleh :
-          Masyarakat daerah terpencil
-          Masyarakat yang tidak mampu secara ekonomis
-          Masyarakat yang kurang terdidik
E. Permasalan Aktual Pendidikan dan Penanggulangannya
1.Permasalah Aktual Pendidikan di Indonesia
            Pendidikan selalu mengalami masalah, karena selalu terdapat kesenjngan antara  apa   yang diharpakan dengan hasil yang dicapai dari proses pendidikan. Permasalahan aktual yang saat ini kita hadapi terasa mendesak untuk ditanggulangi.
Masalah aktual tersebut ada yang mengenai konsep dan ada yang mengenai pelaksanaannya. Konsep disini bisa diartikan “apa yang diharapkan”, sedngkan pelaksanaan dapat diartikan “hasil yang dicapai dari proses pendidikan”.
Berikut ini masalah-masalah aktual tersebut akan dibahas.
a.Masalah Keutuhan Pencapaian Sasaran
Sasaran pendidikan nasional ialah mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya. (UU No.2 Th.1989 tentang sistem pendidikan nasional Bab. II Pasal 4). Kemudian dipertegas dalam GBHN butir 2a dan b, menjelaskan manusia utuh itu adalah anusia yang sehat jasmani dan rohani, memiliki hubungan secara vertikal, horizontal, dan konsentris. Konsepnya sudah cukup baik, tetapi dalam pelaksanaannya pendidikan afektif belum ditangani semestinya. Pengembangan daya pikir dinomor satukan , sedangkan pengembangan persaan dan hati terabaikan. Dalam mencapai sasaran tersebut banyak hambatan yang harus dihadapi, antara lain :
1.Pendidikan afektif sulit diprigramkan secara eksplisit.
2.Menilai hasil pendidikan afektif tidak mudah
3.Pencapaian hasil pendidikan afektif memakan waktu
4.Beban kurikulum sudah terlalu besar
b.Masalah Kurikulum
Masalah kurikulum meliputi masalah konsep dan pelaksanaannya. Yang menjadi sumber masalah ini ialah bagaimana sistem pendidikan yang membekali peserta didik untukterjun kelapangan kerja dan memberikan bekal dasar yang kuat untuk keperguruan tinggi.
c.Masalah Peranan Guru
Lahirnya konsep-konsep baru memberikan arah yang baru juga pada pendidikan. Sejalan dengan itu, guru sebagai suatu komponen sistem pendidikan juga harus berubah. Guru yng dahulu merupakan satu-satunya sumber belajar, kini tugasnya bergeser ke arah lain. Tugas guru bukan memberikan ilmu pengetahuan melainkan menunjukan jalan bagaimana cara memperoleh ilmu pengetahuan dan mengembangkan dorongan untuk berilmu.
Dalam hubungan dengan multi peran guru tersebut, maka masalah yang timbul ialah bagaimana guru dapat melakukan multiperan seperti itu jika pada kebanyakan sekolah guru adalah pejuang tunggal. Kalaupun seandainya ia sudah didampingi oleh petugas yang lain seperti konselor,dll. Sudahkah ia memiliki wawasan dan kemampuan yang cukup untuk melaksanakan multi perannya itu.
d.Masalah Pendidikan Dasar 9 Tahun
Dilihat dari lamanya waktu belajar pada pendidikan dasar yaitu 9 tahun lamanya, kita sudah mengalami langkah maju dibanding dengan masa-masa sebelumnya yang menetapkan wajib belajar 6 tahun.
Dalam pelaksaan pendidikan dasar 9 tahun mengalami hambatan-hambatan, sebagai berikut :
1.      Kurikulum yang belum masalah siap
2.      Pada masa transisi para pelaksana pendidikan di lapangan perlu disiapkan melalui bimbingan-bimbingan penyuluhan dan penataran.
3.      Realisasi pendidikan dasar yang diatur dengan PP No.28 th.1989 masih harus dicarikan titik temunya dengan PP No.65 Th 1951 yang mengatur Sekolah Dasar sebagai bagian dari pendidikan dasar.
Hambatan lain berasal dari masyarakat , utamanya dari orang tua atau kalangan  yang kurang mampu. Mereka cendurung untuk tidak menyekolahkan anaknya karena harus membiayai anaknya lebih lama.
2.Upaya Penaggulangan
Beberapa upaya yang perlu dilakukan untuk  menaggulangi masalah-masalah aktual seperti telah ditemukakan pada butir 1, antara lain  sebagai berikut :
a.Pendidikan afektif perlu ditingkatkan secara terpogram tidak cukup berlangsung hanya secara insidental.
b.Pelaksanakan ko dan ekstrakurikuler dikerjakan dengan penuh kesungguhan dikerjakan dengan penuh kesungguhan dan hasilnya diperhitungkan dalam menetapkan nilai akhir ataupun pelulusan.
c.Pemilihan siswa atas keompok yang akan  melanjutkan belajar keperguruan tinggi dengan yang akan terjun ke masyarakat merupakan hal yang prinsip karena  pada dasarnya tidaj semua siswa secara potensial mampu belajar di perguruan tinggi. Oleh karena itu perlu disusun rancangan yang mantap itu.
d.Pendidikan tenaga kependidikan (prajabatan dan dalam jabatan)perlu perhatian khusus, oleh karena tenaga kependidikan khususnya guru menjadi penyebab utama lahirnya sumber daya manusia yang berkualitas untuk pembangunan.
e.Untuk pelaksanaan pendidikan dasar 9 tahun, apalagi jika dikaitkan dengan gerakan wajib belajar, perlu diadakan penelitian secara meluas pada masyarakat untuk menemukan faktor penunjang dan utamanya faktor penghambat.
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar di atas caranya
1. Masukkan Komentar anda di kolom komentar
2. Pada Kotak "Beri Komentar sebagai" pilih akun yang ada pada pilihan.
3. klik publikasikan.
5. isi code capta
6. tekan enter atau publikasikan.

Anda di perbolehkan berkomentar dengan memperhatikan hal-hal berikut:
1. Komentar jangan mengandung SARA dan PORNO
2. Berkomentarlah dengan bahasa yang sopan.
3. Tidak Boleh SPAM
4. Jangan meninggalkan Link aktif pada komentar. Komentar dengan Link Aktif akan dihapus.
5. Berkomentarlah sesuai dengan topik artikel

 
Support : Amalkan Ilmu Berbagi Untuk Semua | Blog SEO Arul
Copyright © 2013. Amriani Hamzah Dara Daeng Makassar - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger