NAMA : AMRIANI HAMZAH
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
UNM
ANTROPOLOGI PENDIDIKAN
BAB II
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Dalam Bab ini Penulis membagi pembahasan
menjadi dua sub pokok. Sub yang pertama menjelaskan tentang evolusi manusia dan
kemunculan masyarakat. Sebagaimana makhluk hidup pada umumnya, manusia memiliki
struktur biologis yang membantu menentukan manusia dalam bertindak dan
berpikir. Manusia juga dapat disebut sebagai makhluk sosial yang hidup
berkelompok dan bermasyarakat serta saling membantu satu sama lainnya untuk
bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan lainnya. Hal yang membedakan manusia
dengan makhluk lainnya ialah manusia merupakan makhluk yang berbudaya yang
menciptakan dan memindahkan pengetahuan serta mempertahankan tradisi berpikir
dan berperilaku.
Asal mula manusia merupakan hal yang sangat
penting yang masih menjadi perbincangan. Penelitian dilakukan dengan dua
pendekatan yakni pendekatan teologis dan pendekatan sains. Kedua pendekatan ini saling bertolak belakang dan
sulit ditemukan titik temunya. Pendekatan yang pertama bersifat dogmatis dan
kaku sedangkan pendekatan yang kedua
bersifat spekulasi dan berjangakar
material. Pendekatan yang pertama meyakini bahwa semua makhluk hidup di dunia
ini berasal dari sebuah proses teologis, berada dalam campur tangan Tuhan.
Sedangkan pendekatan yang kedua menganggap segala makhluk hidup di alam ini
merupakan hasil proses material yang memiliki titik awal yang bersifat materi
dengan cara yang kebetulam. Dan pembuktiaannya pun perlu menggunakan materi
pula.
Berdasarkan pendekatan teologis, manusia
pertama adalah Adam yang langsung diciptakan melalui tangan Tuhan. Pengetahuan
ini bersifat samawi dan didasarkan pada wahyu Ilahiyah yang bersifat dogmatis.
Sedangkan pendekatan sains, asal mula manusia dijelaskan oleh teori evolusi
biologis yang digagas pertama kali oleh para ilmuan Yunani dan dikembangkan
secara sistematis oleh Charles Darwin dan para pendukungnya. Penelitian ini
didasarkan dengan memperbandingkan dengan kawanan binatang berkelompok sehingga
memunculkan dugaan bahwa manusia bersal dari kera yang telah berevolusi.
Prinsip Dasar Evolusi
Biologis
Bentuk-bentuk kehidupan berkembang dari satu
bentuk ke bentuk yang lain melalui transformasi dan modifikasi yang tak pernah putus. Darwin
mengemukakan bahwa evolusi makhluk hidup didasarkan pada seleksi alam. Teori ini
sangat rentan dengan berbagai serangan dan kritik karena teori ini dicetuskan
tanpa memedulikan kemunculan teori hereditas oleh Mendel tentang pewarisan
karakter yang kurang mendapat perhatian serius.
Dan pada abad ke-20, prinsip pewarisan
karakter ini dimunculkan kembali dan digunakakan untuk mendapatkan pemahaman
yang lebih definitive tentang berlangsungnnya seleksi alam secara nyata. Teori
genetika ini meluas ke jaringan populasi makhluk hidup yang dikenal dengan
istilah genetika populasi yang dapat memperkuat gagasan Darwin. Kolaborasi
antara teori seleksi alam dan genetika populasi memunculkan teori evolusi
sintetika modern yang dikenal dengan sebutan Neo Darwinism.
Hereditas dan Variable Genetika
Unit dasar pewarisan karakter (hereditas) adalah gen yang berupa unit
informasi biokimia. Gen terdiri atas unsure pembentuk dasar semua makhluk hidup
yang disebut dengan deoxyribonucleic acid
(DNA). DNA memiliki kemampuan unik untuk menciptakan tiruan yang
betul-betul sama dengan dirinya. Karena gen terdiri atas DNA, ia dapat menciptakan
tiruan yang pasti sama dengan dirinya sendiri dari satu generasi ke generasi
selanjutnya sehingga dapat mempertahankan diri dalam jangka waktu yang tidak
terbatas. Akan tetapi, terkadang terjadi kesalahn dalam mekanisme peniruan
tersebut dan gen gagal menciptakan
tiruan dirinya yang benar-benar sama yang dikenal dengan istilah mutasi
gen. Dalam setiap populasi di regenerasinya, mutasi tersebut selalu muncul
walaupun hanya sedikit. Mutasi ini terjadi dengan kekuatan selektif yang secara
sistematik mengeleminasi gen-gen yang berbahaya dan memelihara serta
mengekalkan sedikit gen yang menguntukan. Kekuatan seleksi ini disebut dengan
seleksi alam.
Seleksi dan Adaptasi
Seleksi alam adalah proses seleksi oleh alam
terhadap bahan-bahan genetika tertentu sehingga memungkinkan makhluk hidup
menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya. Seleksi alam merupakan sebuah
proses adaptif. Jika sebuah sepesies dapat beradaptasi dengan baik bersama
habitatnya, dan jika habitatnya tetap atau tidak berubah, kita dapat mengasumsikan
bahwa tidak ada evolusi lebih lanjut yang dialami sepesies tersebut secara
subtansial.
Evolusi Sepesies
Manusia
Dalam sekala kehidupan phylogenetika, manusia termasuk ordo taksonomi yang dikenal dengan
primata berjenis Hominidae sekeluarga
dengan Cibidae (kera dunia baru), Cercopthecidae (kera dunia lama) dan Hylobatidae (kera besar). Akan tetapi
salah kaprah jika menyebutkan bahwa manusia berasal dari kera besar. Karena
masing-masing spesies memiliki jalan masing-masing untuk mengembangkan dirinya.
Para antropolog mendeskripsikan manusia pertama adalah berjenis Australopithecines berbadan kecil,
berdiri tegak dan berjalan dengan dua kaki yang kemudian bertransisi ke homo habilis dan homo erectus yang berperawakan
lebih besar dan kasar serta memiliki volume otak yang kecil. Evolusi
selanjutnya diwakili dengan Neandertals.
Sepesies ini yang paling dekat dengan manusia modern sekarang.
Evolusi dan Komunikasi
Perkembangan terpenting manusia dalam evolusi hominid ialah
perkembangan kebudayaan yang berkaitan erat dengan evolusi otak dan
perkembangan belajarnya. Kebudayaan dimungkinkan berkembang dengan perkembangan
komunikasi yang berupa komunikasi simbolis. Dan simbol tersebut bersifat
terbuka dan produktif sehingga memunculkan kemungkinan untuk berubah dan
berkembang.
Asal mula bahasa belum diketahui secara pasti.
Sanderson mengemukakan bahwa bahasa muncul dari pembukaan sistem penyebutan.
Sistem penyebutan ini berkembanga dan ditransmisikan kepada generasi
selanjutnya melalui pengajaran. Sistem ini dikenal dengan istilah prabahasa. Dengan bahasa sebagai simbol,
dapat melancarkan kemunculan kebudayaan manusia.
Sub pokok yang kedua menjelaskan tentang
evolusi kebudayaan manusia. Manusia adalah makhluk sosial, karena mereka hidup
bersama dalam berbagai kelompok dan teroganisasi dalam istilah masyarakat.
Kehidupan berkelompok ini tidak hanya berlaku bagi manusia saja, melainkan juga
berlaku bagi sepesies yang lainnya. Akan tetapi
yang membedakannya adalah peranan belajar manusia melebihi peranan yang
dimainkan oleh faktor-faktor biologis dalam pembentukan perilaku sosial. Dan belajar
manusia merupakan suatu sistem yang diatur secara kultural.
Kebudayaan merupakan salah satu karakteristik
anggota masyarakat yang telah dipelajari dan disebarkan, bukan merupakan hasil
warisan biologis. Kebudayaan adalah hasil dari hubungan-hubungan yang
terpolakan yang dicapai di antara orang-orang dalam masyarakat dan memiliki
tiga unsur pokok yakni ide atau gagasan, perilaku dan hasil. Dan mengapa
kebudayaan mengalami perubahan? Hal ini didasarkan pada poses sosialisasi
manusia yang memungkinkan kemunculan tranmisi kebudayaan. Manusia yang sebagai
anggota masyarakat penerus memberikan respon dan beradaptasi dengan sejumlah
kenyataan historis yang dialami oleh generasi sebelumnya. Ketika kenyataan
historis ini berubah, maka orang akan mengubah cara mereka memberikan respond
an beradaptasi.
Ciri manusia yang memiliki tingkat diversitas
yang luar biasa dalam sistem sosio-kultural akan mengalami kejutan budaya yang
disebabkan oleh differential dan perkembangan serta perubahan budaya, yang
semula memiliki kebudayaan sendiri dibenturkan dengan kebudayaan yang lain.
Karena kita adalah produk kebudayaan kita sendiri, maka differential kebudayaan menjadi sah sah
saja. Karena kebudayaan merupakan hasil
adaptif manusia.
Dalam ragam
sosio-kultural manusia dalam penciptaan kebudayaan, para antropolog
mengembangkan konsep subkultur dan budaya tandingan.
REVIEW BUKU
Identitas Buku
Judul Buku : Antropologi Pendidikan
Penulis : Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si. dan
Dr. Ija Suntana, M.Ag.
Penerbit : CV. Pustaka Setia Bandung
Tahun Terbit : 2012
Tebal Buku : 251 hlm.; 16 cm x 24 cm
ANTROPOLOGI PENDIDIKAN
BAB II
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Dalam Bab ini Penulis membagi pembahasan
menjadi dua sub pokok. Sub yang pertama menjelaskan tentang evolusi manusia dan
kemunculan masyarakat. Sebagaimana makhluk hidup pada umumnya, manusia memiliki
struktur biologis yang membantu menentukan manusia dalam bertindak dan
berpikir. Manusia juga dapat disebut sebagai makhluk sosial yang hidup
berkelompok dan bermasyarakat serta saling membantu satu sama lainnya untuk
bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan lainnya. Hal yang membedakan manusia
dengan makhluk lainnya ialah manusia merupakan makhluk yang berbudaya yang
menciptakan dan memindahkan pengetahuan serta mempertahankan tradisi berpikir
dan berperilaku.
Asal mula manusia merupakan hal yang sangat
penting yang masih menjadi perbincangan. Penelitian dilakukan dengan dua
pendekatan yakni pendekatan teologis dan pendekatan sains. Kedua pendekatan ini saling bertolak belakang dan
sulit ditemukan titik temunya. Pendekatan yang pertama bersifat dogmatis dan
kaku sedangkan pendekatan yang kedua
bersifat spekulasi dan berjangakar
material. Pendekatan yang pertama meyakini bahwa semua makhluk hidup di dunia
ini berasal dari sebuah proses teologis, berada dalam campur tangan Tuhan.
Sedangkan pendekatan yang kedua menganggap segala makhluk hidup di alam ini
merupakan hasil proses material yang memiliki titik awal yang bersifat materi
dengan cara yang kebetulam. Dan pembuktiaannya pun perlu menggunakan materi
pula.
Berdasarkan pendekatan teologis, manusia
pertama adalah Adam yang langsung diciptakan melalui tangan Tuhan. Pengetahuan
ini bersifat samawi dan didasarkan pada wahyu Ilahiyah yang bersifat dogmatis.
Sedangkan pendekatan sains, asal mula manusia dijelaskan oleh teori evolusi
biologis yang digagas pertama kali oleh para ilmuan Yunani dan dikembangkan
secara sistematis oleh Charles Darwin dan para pendukungnya. Penelitian ini
didasarkan dengan memperbandingkan dengan kawanan binatang berkelompok sehingga
memunculkan dugaan bahwa manusia bersal dari kera yang telah berevolusi.
Prinsip Dasar Evolusi
Biologis
Bentuk-bentuk kehidupan berkembang dari satu
bentuk ke bentuk yang lain melalui transformasi dan modifikasi yang tak pernah putus. Darwin
mengemukakan bahwa evolusi makhluk hidup didasarkan pada seleksi alam. Teori
ini sangat rentan dengan berbagai serangan dan kritik karena teori ini
dicetuskan tanpa memedulikan kemunculan teori hereditas oleh Mendel tentang
pewarisan karakter yang kurang mendapat perhatian serius.
Dan pada abad ke-20, prinsip pewarisan
karakter ini dimunculkan kembali dan digunakakan untuk mendapatkan pemahaman
yang lebih definitive tentang berlangsungnnya seleksi alam secara nyata. Teori
genetika ini meluas ke jaringan populasi makhluk hidup yang dikenal dengan
istilah genetika populasi yang dapat memperkuat gagasan Darwin. Kolaborasi
antara teori seleksi alam dan genetika populasi memunculkan teori evolusi
sintetika modern yang dikenal dengan sebutan Neo Darwinism.
Hereditas dan Variable Genetika
Unit dasar pewarisan karakter (hereditas) adalah gen yang berupa unit
informasi biokimia. Gen terdiri atas unsure pembentuk dasar semua makhluk hidup
yang disebut dengan deoxyribonucleic acid
(DNA). DNA memiliki kemampuan unik untuk menciptakan tiruan yang
betul-betul sama dengan dirinya. Karena gen terdiri atas DNA, ia dapat
menciptakan tiruan yang pasti sama dengan dirinya sendiri dari satu generasi ke
generasi selanjutnya sehingga dapat mempertahankan diri dalam jangka waktu yang
tidak terbatas. Akan tetapi, terkadang terjadi kesalahn dalam mekanisme
peniruan tersebut dan gen gagal menciptakan
tiruan dirinya yang benar-benar sama yang dikenal dengan istilah mutasi
gen. Dalam setiap populasi di regenerasinya, mutasi tersebut selalu muncul
walaupun hanya sedikit. Mutasi ini terjadi dengan kekuatan selektif yang secara
sistematik mengeleminasi gen-gen yang berbahaya dan memelihara serta
mengekalkan sedikit gen yang menguntukan. Kekuatan seleksi ini disebut dengan
seleksi alam.
Seleksi dan Adaptasi
Seleksi alam adalah proses seleksi oleh alam
terhadap bahan-bahan genetika tertentu sehingga memungkinkan makhluk hidup
menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya. Seleksi alam merupakan sebuah
proses adaptif. Jika sebuah sepesies dapat beradaptasi dengan baik bersama
habitatnya, dan jika habitatnya tetap atau tidak berubah, kita dapat
mengasumsikan bahwa tidak ada evolusi lebih lanjut yang dialami sepesies
tersebut secara subtansial.
Evolusi Sepesies
Manusia
Dalam sekala kehidupan phylogenetika, manusia termasuk ordo taksonomi yang dikenal dengan
primata berjenis Hominidae sekeluarga
dengan Cibidae (kera dunia baru), Cercopthecidae (kera dunia lama) dan Hylobatidae (kera besar). Akan tetapi
salah kaprah jika menyebutkan bahwa manusia berasal dari kera besar. Karena
masing-masing spesies memiliki jalan masing-masing untuk mengembangkan dirinya.
Para antropolog mendeskripsikan manusia pertama adalah berjenis Australopithecines berbadan kecil,
berdiri tegak dan berjalan dengan dua kaki yang kemudian bertransisi ke homo habilis dan homo erectus yang berperawakan
lebih besar dan kasar serta memiliki volume otak yang kecil. Evolusi
selanjutnya diwakili dengan Neandertals.
Sepesies ini yang paling dekat dengan manusia modern sekarang.
Evolusi dan Komunikasi
Perkembangan terpenting manusia dalam evolusi hominid ialah
perkembangan kebudayaan yang berkaitan erat dengan evolusi otak dan
perkembangan belajarnya. Kebudayaan dimungkinkan berkembang dengan perkembangan
komunikasi yang berupa komunikasi simbolis. Dan simbol tersebut bersifat
terbuka dan produktif sehingga memunculkan kemungkinan untuk berubah dan
berkembang.
Asal mula bahasa belum diketahui secara pasti.
Sanderson mengemukakan bahwa bahasa muncul dari pembukaan sistem penyebutan.
Sistem penyebutan ini berkembanga dan ditransmisikan kepada generasi
selanjutnya melalui pengajaran. Sistem ini dikenal dengan istilah prabahasa. Dengan bahasa sebagai simbol,
dapat melancarkan kemunculan kebudayaan manusia.
Sub pokok yang kedua menjelaskan tentang
evolusi kebudayaan manusia. Manusia adalah makhluk sosial, karena mereka hidup
bersama dalam berbagai kelompok dan teroganisasi dalam istilah masyarakat.
Kehidupan berkelompok ini tidak hanya berlaku bagi manusia saja, melainkan juga
berlaku bagi sepesies yang lainnya. Akan tetapi yang membedakannya adalah peranan belajar
manusia melebihi peranan yang dimainkan oleh faktor-faktor biologis dalam
pembentukan perilaku sosial. Dan belajar manusia merupakan suatu sistem yang
diatur secara kultural.
Kebudayaan merupakan salah satu karakteristik
anggota masyarakat yang telah dipelajari dan disebarkan, bukan merupakan hasil
warisan biologis. Kebudayaan adalah hasil dari hubungan-hubungan yang
terpolakan yang dicapai di antara orang-orang dalam masyarakat dan memiliki
tiga unsur pokok yakni ide atau gagasan, perilaku dan hasil. Dan mengapa
kebudayaan mengalami perubahan? Hal ini didasarkan pada poses sosialisasi
manusia yang memungkinkan kemunculan tranmisi kebudayaan. Manusia yang sebagai
anggota masyarakat penerus memberikan respon dan beradaptasi dengan sejumlah
kenyataan historis yang dialami oleh generasi sebelumnya. Ketika kenyataan
historis ini berubah, maka orang akan mengubah cara mereka memberikan respond
an beradaptasi.
Ciri manusia yang memiliki tingkat diversitas
yang luar biasa dalam sistem sosio-kultural akan mengalami kejutan budaya yang
disebabkan oleh differential dan perkembangan serta perubahan budaya, yang
semula memiliki kebudayaan sendiri dibenturkan dengan kebudayaan yang lain.
Karena kita adalah produk kebudayaan kita sendiri, maka differential kebudayaan menjadi sah sah
saja. Karena kebudayaan merupakan hasil
adaptif manusia.
Dalam ragam
sosio-kultural manusia dalam penciptaan kebudayaan, para antropolog
mengembangkan konsep subkultur dan budaya tandingan.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar di atas caranya
1. Masukkan Komentar anda di kolom komentar
2. Pada Kotak "Beri Komentar sebagai" pilih akun yang ada pada pilihan.
3. klik publikasikan.
5. isi code capta
6. tekan enter atau publikasikan.
Anda di perbolehkan berkomentar dengan memperhatikan hal-hal berikut:
1. Komentar jangan mengandung SARA dan PORNO
2. Berkomentarlah dengan bahasa yang sopan.
3. Tidak Boleh SPAM
4. Jangan meninggalkan Link aktif pada komentar. Komentar dengan Link Aktif akan dihapus.
5. Berkomentarlah sesuai dengan topik artikel