A. KONSEP PEMASARAN
Menurut saya Lembaga
pendidikan adalah salah satu lembaga yang menjamin mutu pendidikan.
Untuk memperkenalkannya ke masyarakat harus dilakukan sosialisasi dari
rumah ke rumah, dari media, iklan, media audio, visual, maupun audio
visual agar masyarakat bisa mengetahui visi-misi dari suatu lembaga
pendidikan.
Manajemen
lembaga kursus dan pelatihan bertujuan agar lembaga tetap hidup dan
berkembang. Tujuan itu dapat dicapai dengan cara mempertahankan dan
meningkatkan laba. Laba dapat dipertahankan dan ditingkatkan dengan cara
mempertahankan dan meningkatkan penjualan yang ditunjukkan dengan
peningkatan jumlah peserta didik yang mengikuti program kursus. Salah
satu cara untuk mempertahankan dan meningkatkan penjualan adalah dengan
meningkatkan kegiatanpemasaran secara insentif dan kontinyu. Pemasaran
merupakan kegiatan harus dilakukan lembaga/perusahaan berupa membuat
perencanaan, menentukan harga, produk, mendistribusikan barang dan jasa,
serta promosi. Adapun proses pemasaran meliputi 6 tahap yaitu:
1. Analisis Kesempatan pasar
2. Pemilihan pasar sasaran
3. Strategi peningkatan posisi persaingan,
4. Pengembangan sistem pemasaran
5. Penyusunan rencana pemasaran, dan
6. Penerapan rencana dan pengendaliannya.
a. Tahap
pertama adalah analisis kesempatan pasar dilakukan dengan cara
menganalisis peluang pasar yang relevan agar dapat digunakan untuk
mencapai tujuannya.
b. Tahap
kedua penentuan pasar sasaran. Penentuan pasar sasaran yang akan
dilayani oleh perusahaan. Penentuan pasar sasaran ini sulit sekali,
karena keinginan, kebutuhan, kebiasaan dan reaksi kelompok konsumen
adalah berbeda-beda. Oleh karena itu, untuk dapat melayani kebutuhan dan
keinginan konsumen, lembaga kursus dan pelatihan harus menentukan
segmentasi pasar dan menetapkan segmen pasar yang mana yang akan
dilayani.
c. Tahap
ketiga, menetapkan strategi persaingan pada pasar sasaran yang
dilayani. Lembaga kursus dan pelatihan harus menetapkan produk dan jasa
(program kursus) apa yang akan ditawarkan pada pasar sasaran.
d. Tahap keempat, mengembangkan sistem pemasaran. yang dapat menunjang tercapainya tujuan lembaga dalam melayani pasar sasaran.
e. Tahap
kelima, mengembangkan rencana pemasaran. Rencana pemasaran ini sangat
perlu karena keberhasilan lembaga kursus dan pelatihan terletak pada
kualitas rencana pemasaran yang bersifat jangka panjang dan jangka
pendek. Rencana pemasaran dapat mengarahkan kegiatan pemasaran dalam
mencapai pasar sasaran. Komponen rencana pemasaran terdiri dari:
a) Analisis situasi pasar,
b) Tujuan dan sasaran pemasaran, dan
c) Strategi pemasaran
f. Tahap keenam, adalah melaksanakan dan mengendalikan rencana pemasaran yang telah disusun.
Berdasarkan penjelasan di atas, strategi pemasaran merupakan bagian dari perencanaan pemasaran
yang merupakan tahap kelima dari proses pemasaran. Strategi pemasaran
adalah alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan lembaga
dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui
pasar yang dimasuki dan progam pemasaran yang digunakan untuk melayani
pasar sasaran tersebut.
Strategi
pemasaran memberikan arah dalam kaitannya dengan variabel segmentasi
pasar, identifikasi pasar sasaran, pemosisisian, unsur bauran pemasaran,
dan biaya bauran pemasaran. Strategi pemasaran dipandang sebagai salah
satu dasar yang dipakai dalam menyusun rencana usaha, termasuk rencana
pemasaran. Lebih-lebih dalam masa persaingan yang ketat, peranan
strategi pemasaran semakin diandalkan untuk memenangkan persaingan
Untuk menyusun strategi pemasaran harus memperhatikan lingkungan pemasaran, karena dalam lingkungan pemasaran banyak variabel yang mempengaruhinya. Variabel lingkungan yang mempengaruhi pemasaran diantaranya:
1. Variabel
yang dapat dikendalikan, yaitu variabel yang berkaitan dengan marketing
mix seperti: produk, harga, distribusi dan promosi. Masing-masing
faktor internal yang terkait dengan fungsi perusahaan itu dapat
menunjukkan kekuatan dan kelemahan perusahaan. Faktor internal tersebut
adalah faktor yang dapat dikendalikan oleh pimpinan perusahaan.
2. Variabel-variabel
yang tidak dapat dikendalikan merupakan variable- variable yang
terdapat dalam lingkungan pemasaran dan berpengaruh erat terhadap
pemasaran. Pengendalian terhadap faktor-faktor ini lebih kecil, karena
berada di luar perusahaan, tetapi berpengaruh terhadap pemasaran.
Variabel-variabel ini antara lain faktor kondisi politik, hukum,
perundang undangan dan social budaya. Faktor ini dapat mengakibatkan
adanya peluang dan ancaman bagi pemasaran produk suatu perusahaan.
Strategi
pemasaran pada dasarnya adalah suatu rencana taktik untuk memenangkan
pasar dengan menggunakan kekuatan dan material yang dimiliki serta
pemahaman potensi kekuatan pesaing. Ada 3 langkah pokok strategis
pemasaran modern, yaitu: 1) segmentasi pasar, 2) penentuan pasar sasaran, dan 3) positioning.
1. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah tindakan membagi-bagi
pasar yang bersifat heterogen dari sebuah produk kedalam satuan-satuan
pasar yang bersifat homogen. Segmentasi pasar dilakukan karena perilaku
konsumen itu sangat beragam, sehingga perlu dilakukan segmentasi pasar
agar menjadi lebih homogen. Adanya pasar yang lebih homogen akan
memudahkan perusahaan menyusun program pemasaran yang jitu, sehingga
program pemasaran yang dirancang akan meningkatkan penjualan dan dapat
menghemat biaya. Segmentasi pasar yang efektif harus memenuhi kriteria
dan syarat sebagai berikut:
a. Dapat diukur daya belinya.
b. Dapat dijangkau, baik lokasi maupun komunikasinya sehingga dapat dilayani secara efektif.
c. Cukup
besar dan menguntungkan. Suatu kelompok konsumen akan pantas disebut
segmen, jika kelompok tersebut cukup besar dan menguntungkan.
d. Dapat dilaksanakan sehingga semua program yang disusun dapat efektif.
e. Dapat
dibedakan. Segmen-segmen dapat dibedakan secara konseptual dan
memberikan tanggapan yang berbeda terhadap elemen elemen dan
program-program bauran pemasaran yang berlainan.
Manfaat segmentassi pasar begi lembaga kursus dan pelatihan adalah:
a. Lembaga
kursus dan pelatihan akan berada pada posisi yang lebih baik untuk
mendapatkan kesempatan-kesempatan dalam pemasaran karena ia lebih mudah
untuk mempelajari keinginan setiap segmen,
b. Lembaga
kursus dan pelatihan dapat menggunakan kemampuannya yang ada untuk
merespon pasar yang berbeda-beda secara baik, sehinggga dapat menghemat
biaya, energi dan waktu.
c. Lembaga kursus dan pelatihan dapat mengatur produknya (program yang ditawarkan) dan marketing.
d. Lembaga kursus dan pelatihan memilih segmen mana yang berpotensi paling besar yang akan menjadi sasaran.
2. Penentuan Pasar Sasaran
Tahap
selanjutnya adalah menentukan pasar sasaran. Penentuan pasar sasaran
itu penting karena suatu lembaga kursus dan pelatihan yang memutuskan
untuk beroperasi dalam beberapa pasar tidak mungkin untuk melayani
seluruh pelanggan di pasar, sehingga ia harus menentukan secara pasti
pasar mana yang akan dimasuki agar kegiatan pemasaran dapat berhasil
dengan baik. Penentuan tentang segmen pasar mana yang akan dimasuki
disebut pasar sasaran.
Alternatif strategi penentuan pasar yang dapat ditempuh oleh lembaga kursus dann pelatihan dalam memilih pasar sasaran adalah:
a. Pasar tidak dibeda-bedakan.
Berdasarkan
strategi ini, lembaga kursus dan pelatihan menawarkan satu produk
(program kursus) untuk semua konsumen dengan kegiatan yang sama. Contoh:
Lembaga kursus dan pelatihan memasarkan hanya satu program misalnya
kursus komputer untuk setiap konsumen, tanpa di bedabedakan.
b. Pasar dibeda-bedakan.
Berdasarkan
strategi ini lembaga kursus dan pelatihan mengembangkan macam-macam
program yang ditujukan kepada segmen pasar yang berbeda dengan program
pemasaran yang berbeda pula untuk setiap segmen. Contoh: Lembaga kursus
dan pelatihan mengembangkan produk berupa program pelatihan kursus
computer yang berbeda yang diperuntukkan bagi segmen yang berbeda,
misalnya komputer bagi pelajar SD, SMP, SMU/SMK, dan Umum.
Strategi pemasaran yang dibeda-bedakan ini akan meningkatkan biaya. Biaya-biaya itu antara lain:
1. Biaya modifikasi produk, meliputi biaya riset dan pengembangan produk
2. Biaya produksi meningkat
3. Biaya administrasi meningkat,
4. Biaya penyimpanan meningkat karena variasi produk makin banyak, sehingga membutuhkan tambahan fasilitas untuk penyimpanan.
5. Biaya
promosi meningkat karena segmen yang dilayani itu bertambah banyak,
sehingga perencanaaan dan media promosi akan berbeda pula.
c. Pasar terkonsentrasi
Berdasarkan
strategi ini,perusahaan memusatkan pada segmen tertentu yang paling
potensial, kemudian mengembangkan produk yang ideal untuk melayani
segmen tersebut. Contoh: VW dulu hanya memusatkan perhatiannya pada
kebutuhan konsumen akan mobil kecil dan praktis. Strategi ini akan
memudahkan untuk melayani segmen pasar yang dimasuki karena ia
mengetetahui betul kebutuhan dan keinginan konsumen yang tidak begitu
banyak. Di samping itu, strategi ini akan menghemat biaya, baik biaya
produksi, distribusi dan promosi.
d. Pemasaran
atomisasi yaitu pemasaran individual yang dipuaskan, tidak semua produk
dapat dilakukan atomisasi tetapi hanya produk-produk tertentu, misalnya:
pakaian, rumah, dan mobil.
B. BAURAN PEMASARAN
Bauran
Pemasaran dalam Klasifikasi Barang Konsumen dan untuk Barang
industry.Adanya Klasifikasi barang konsumen maupun industry menurut
penekanan pada aspek bauran pemasaran yang berbeda. Penekanan pada aspek
4P (Produk harga distribusi dan promosi) barang konsumen Untuk itu.
Ada
5 alat promosi yang harus diketahui oleh manajer yaitu (a) periklanan,
(b) promosi penjualan, (c) hubungan masyarakat, (d) publisitas wiraniaga
dan pemasaran langsung. Suatu perusahaan akan selalu mensubtitusikan
satu alat promosi dengan yang lain. Banyak perusahaan yang mengganti
kegiatan penjualan lapangan dengan iklan surat langsung atau lewat
telepon. Faktor yang dipertimbangkan dalam menyusun Bauran Promosi
yaitu:Jenis Pasar Produk, Tempat berjualan, apakah akan menggunakan
strategi dorong atau tarik tingkat kesiapan konsumen untuk melakukan
pembelian, tahap produk tingkat kesiapan konsumen untuk melakukan
pembelian tahap produk dalam siklus hidup produk dan peringkat pasar
perusahaan. Faktor yang menentukan bauran Promosi adalah (a) Faktor
Produk,(b) Faktor Pasar, (c) Faktor
Pelanggan, (d) Faktor Anggaran.
C. RISET PASAR
Riset
pasar adalah kegiatan penelitian dibidang pemasaran yang diakukan
secara sistematis yang dilakukan secara bertahap melalui dari perumusan
masalah, tujuan penelitian, pengumpulan data, pengolahan data, dan
interpretasi penelitian. Hasil penelitian digunakan untuk memberi
masukan pada pihak manajemen dalam rangka untuk identifikasi masalah dan
pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah dalam rangka merumuskan
strategi pemasaran guna merebut peluang pasar. Tujuan Riset Pasar adalah
untuk mendapatkan informasi yang akurat sehingga dapat menjelaskan
kenyataan yang ada secara obyektif.
Langkah
Sistimatis dalam Riset Pemasaran adalah tindakan yang dilakukan secara
teratur dan konsiten. Secara sistimatis dilakukan mulai dari perumusan
masalah pengumpulan data, analisis data, dan pengujian hipotesis. Yang perlu diperhatikan dalam Identifikasi, pengumpulan data, analisis dan interpretasi hasil penelitian adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi meliputi masalah manajemen dirumuskan kedalam masalah riset pemasaran (marketing research problem)
2. Menggunakan metode yang tepat untuk pengumpulan data
3. Menggunakan metode yang tepat untuk analisis data
4. Interpretasi.
Dalam
melakukan Riset Pemasaran Manager dapat menghubungkan antara konsumen,
Variabel Pemasaran, dan Lingkungan.Variabel Pemasaran yang dapat
dikontrol adalah: (a) Produk,(b) Harga, (c) Promosi, (d) Distribusi.
Sedangkan Variabel yang tidak dapat dikontrol adalah: (a) Kondisi
ekonomi (b) Teknologi (c) Politik (d) Kompetisi (e) Perubahan Sosial
Salah
satu teknik riset adalah menggunakan Riset Deskriptif adalah Riset yang
mempunyai tujuan untuk menjelaskan Karakteristik Pasar yang dimaksud
Karakteristik adalah Didahului dengan Hipotessis yang spesifik dan
memiliki desain penelitian secara terstruktur,terencana dan tidak
fleksible. Mengutamakan akurasi dan didasrkan pada pemahaman
suatu masalah sebelumnya Metode: survey observasi dan analisa data sekunder
Contoh:
ü Studi Pasar: Profil konsumen, kemampuan
ü Studi Pangsa Pasar
ü Analisis Penjualan yang dideskripsikan berdasarkan wilayah geografi, lini produk, psikografi.
ü Studi tentang citra: persepsi konsumen terhadap layanan /produk
ü Studi Penggunaan Produk: mendiskripsikan tentang pola konsumsi
ü Studi Deskripsi yaitu pola alur Distribusi, lokasi distributor/agen atau jumlah.
ü Studi tentang penetapan harga: meliputi frekuensi perubahan harga, respon konsumen terhadap perubahan harga.
ü Studi Periklanan: mempelajari kebiasaan memanfaatkan media profile konsumen pada program tertentu (majalah,TV)
Sumber data
dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:data Primer, dan data Sekunder.Cara
mendapatkan data Primer dengan metode komunikasi, metode Observasi Data
Sekunder ada dibedakan dengan data Internal dan data External: Data
sekunder adalah data yang sudah dipublikasikan contoh data Statistik
dari Badan Resmi pemerintah atau swasta), Ensiklopedi, journal, Cara
Pengumpulan Data Sekunder dengan Sensus, Sampling, Kasus Teknik
Sampling. Teknik Sampling dapat dilakukan dengan Teknik Probabilitas dan
Non Probabilitas.
ü Teknik Probabilitas dapat dilakukan melalui cara sebagai berikut:
· Secara Simple Random Sampling (Random Sederhana)
· Secara Random Systimatik (Systematic Random sampling)
· Secara Random Bertahab (Random Multistage)
· Secara
Random Bertingkat (Stratified Random Sampling) ini dapat dijabarkan
menjadi sebagai berikut:Proporsional dan Disproporsional
· Secara Sampel Cluster
· Secara Sampel Kluster Berstrata (Stratifiede Cluster)
· Secara Multiple atau Sequensial (Berurutan )
ü Teknik Non Probabilitas
· Penilaian (Judgment)
· Convenience (Kenyamanan)
· Snowball (bola salju)
Analisis dan Interpretasi Data
Untuk
keperluan Analisis data dapat digunakan dengan menggunakan program
SPSS, sedangkan interpretasi data dapat dilakukan pada hasil yang
diproses dengn SPSS.Topik topick yang dapat diangkat dalam penelitian
sebagai berikut: (a) Survei kebutuhan produk dan layanan
baru,(b)Mengukur sikap konsumen terhadap produk atau layanan baru,(c)
Mengukur hubungan antara promosi dan penjualan, (d) Memprediksi
penjualan, (e) Uji kualitas produk,(f) Mengukur kepuasan
pelanggan,(g)Membandingkan produk atau layanan dengan competitor
sejenis, Membuat model peramalan penjualan,(i)Membuat segmentasi pasar.
Dalam
menganalisi data dapat digunakan dengan Analisis dengan SPSS. Contoh
ini perlu diketahui pola hubungan antar variable bebas (X) dengan
variabel tergantung (Y). Dalam metodologi penelitian kuantitatif ada
lima jenis variable yaitu variable bebas,variable tergantung,variable
control,variable moderat,variable perantara. Pada analitis kuantitatif
/statistic dapat dilakukan dengan: (a) Distribusi Frekuensi dan Tabulasi
Silang, (b) Uji Ketergantungan Chi Square, (c) Korelasi Non Parametrik
Spearmen, (d) Korelasi Parametrik Pearson Produat Moment, (e) Regresi
Linier Sederhana, (f) Regresi Linier Berganda, (g) Uji T (tes) untuk Dua
Sampel Bebas,
Uji T tes untuk Sampel Berpasangan guna mengukur Tingkat Kepuasan
Pelanggan, (i) One Way Anova (satu faktor), (j)Time Series Metode Simple
PENGEMBANGAN DAYA SAING
Pengembangan daya saing dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya adalah dengan Inovasi produk
A. INOVASI PRODUK
Bagi
perusahaan yang menghasilkan barang maupun jasa dalam memilih program
pengembangan Produk baru cenderung memilih system dengan proses formal.
Inovasi Produk untuk LPK dapat dilakukan dengan cara yaitu:
a. Program/jurusan/produk dikemas untuk kepentingan pasar
b. Inovasi Kurikulum menyesuaikan Inovasi produk dan perangkat serta media dan model pembelajaran.
c. Peningkatan
kualitas SDM melalui peningkatan Kompetensi pendidik dan tenaga
kependidikan melalui sertifikasi (pengajar, penguji/asesor).
d. Peningkaan pencitraan publik, melalui sertifikasi ISO, mengikuti kompetisi, expo, dll.
e. Peningkatan mutu layanan.
f. Pengelolaan lulusan, pendampingan, penyaluran ke dunia kerja.
g. Membangun kemitraan.
B. STANDARISASI LAYANAN
Layanan
terhadap Pelanggan menjadi hal yang sangat esensial bagi setiap
perusahan. Bagaimana suatu Layanan baik /prima yang dapat memberikan
kepuasan pada pelanggan adalah suatu hal yang perlu dijaga dan
diciptakan sehingga didapatkan konsumen yang loyal. Oleh karena itu agar
selalu terjaga maka diperlukan layanan yang terstandart dan dapat
diukur. Hasil dari pengukuran dapat digunakan sebagai umpan balik dan
digunakan pertimbangan untuk keperluan pengembangan serta implementasi
strategi peningkatan kepuasan pelanggan. Standardisasi Layanan yang
didasrkan hasil pengukuran adalah sebagai berikut:
a. Layanan harus dapat mampu dan mengakomodasi keluhan pelanggan secara bebas dan terbuka tanpa mengeluarkan biaya apapun
b. Layanan harus mengandung substansi kekuatan produk Standar layanan dari hasil pengukuran.
c. Layanan
harus dapat mengetahui alasan pelanggan berhenti dan pindah ke produk
lain sehingga dapat meminimalkan custumer Loss rate
d. Layanan
harus mengandung substansi bahwa perusahan selalu memberikan sinyal
yang positif menaruh perhatihan terhadap apa yang dibutuhkan pelanggan
Oleh
karena itu agar layanan itu terstandar maka perlu dibuat Standart
operasional Prosedur layanan dari produk yang dipasarkan. Oleh karena
jenis produk dan sasaran pasar berbeda maka
standartdisasi layanan perlu memperhatikan jenis produk yang dihasilkan, pelanggan sasaran. Standardisasi
layanan pada prinsipnya digunakan untuk memperoleh kepuasan pelanggan
yang diharapkan akan mampu diperoleh pelanggan yang loyal.
Pada
prinsipnya kepuasan pelanggan itu dapat diukur dengan berbagai macam
metode dan teknik. Pada bagian ini akan dibahas beberapa metode
pengukuran Kepuasan Pelanggan. Agar LKP dapat memenuhi standart diatas
maka sebuah LKP juga harus memenuhi standart yang ditetapkan olehPNFI
tentang standart lembaga kursus dan pelatihan.
Teknik Pengukuran Kepuasan Pelanggan
Sebagaimana
dijelaskan di depan bahwa metode survai merupakan metode yang paling
banyak digunakan dalam pengukuran kepuasan pelanggan. Metode survai
kepuasan pelanggan dapat menggunakanpengukuran dengan berbagai cara
sebagai berikut:
a. Pengukuran
dapat dilakukan secara langsung dengan pertanyaan seperti “Ungkapan
seberapa puas Saudara terhadap pelayanan LPK. A pada skala berikut
sangat tidak puas, tidak puas, netral, puas, sangat puas” (directlly
reported satifaction)
b. Responden
diberi pertanyaan mengenai seberapa besar mereka mengharapkan suati
atribut tertentu dan seberapa besar yang mereka rasakan (derived
dissatifaction)
c. Responden
diminta untuk menuliskan masalah-masalah yang mereka hadapi berkaitan
dengan penawaran dari perusahaan dan menuliskan perbaikan-perbaikan yang
mereka sarankan (problem analysis)
d. Responden
dapat diminta untuk meranking sebagai elemen (atribut)dari penawaran
berdasarkan derajat pentingnya setiap elemen dan seberapa baik kinerja
perusahaan dalam masing-masing elemen (Importance – performance
Ratings). Teknik ini dikenal pula dengan istilah importance-performance
analysis (Martilla dan James, 1977).
C. PENERAPAN TEKNOLOGI
Dalam
era kompetisi yang semakin ketat maka perkembangan teknologi tidak bisa
diabaikan begitu saja. Lembaga harus mampu memanfaatkan perkembangan
teknologi terkini. Penyelenggaraan kelembagaan diarahkan berbasis IT.
Untuk itu sistem informasi manajemen bisa digunakan untuk pelayanan
kebutuhan kelembagaan termasuk, promosi, peningkatan jaminan mutu
layanan, akademik, pemasaran dan kemitraan.
Layanan
Pasca lulusan membutuhkan teknologi informasi sehingga penawaran
lulusan ataupun akses lowongan kerja atau bursa kerja dapat secara cepat
dimanfaatkan sehingga mendukung lulusan terserap di dunia kerja,
melalui internet Lembaga bisa menampilkan profil
lembaga untuk menunjukan existensinya serta bisa mengakses lulusan kepenjuru dunia.
D. TQQ (Total Quality Qontrol)
TQM
(Total Quality Management) adalah sebuah konsep manajemen strategi
pencapaian sukses jangka panjang yang ditujukan pada kepuasan pelanggan
dengan dukungan dan partisipasi dari seluruh anggota organisasi kerja
internal maupun eksternal, peningkatan proses, kinerja produk, kinerja
pelayanan dan faktor-faktor kultural.Suatu devisi yang berhubungan
langsung dengan pelanggan adalah bagian pemasaran. Semakin kompetitif
produk perusahaan bersaing dipasaran maka perusahaan harus berorientasi
pada kepuasan pelanggan. Kondisi persaingan dan kemajuan teknologi dan
perkembangan perekonomian sangat mendorong pengembangan kualitas
pelayanan dan kualitas produk perusahaan. Oleh karena itu perusahaan
perlu mengefektifkan devisi Total Quality Control (TQC).
Kualitas
mutu pruduk dipengaruhi oleh bagaimana seseorang itu memperspektifkan
untuk menentukan ciri-ciri yang pada dasarnya ada 3 orientasi yaitu
perspektif, konsumen produk, dan proses. Kualitas jasa secara konsisten
berdasarkan ketiga orientasi diatas dapat menyumbangkan perusahaan dalam
menuju mendapatkan kepuasan pelanggan.
E. PENINGKATAN KUALITAS SDM (SUMBER DAYA MANUSIA )
Peningkatan
Kualitas SDM dalam suatu lembaga dapat ditempuh melalui perencanaan
SDM, Pengembangan SDM. Perencanaan SDM dimulai dari perencanaan
kualifikasi, kuantifikasi, rekrutment SDM. Pengembangan SDM dapat
melalui Pendidikan dan Latihan pengiriman kegiatan Ilmiah Workshop, dll.
F. KINERJA LEMBAGA, AKREDITASI LEMBAGA DAN AKREDITASI
Program Suatu
Lembaga perlu mempunyai kinerja yang baik jika dinilai dari sudut
pandang internal (QA) maupun external. Oleh karena itu perlu memahami
adanya beberapa pendekatan pengukuran kinerja diantaranya adanya
penilaian kinerja external Akreditasi lembaga.
Akreditasi
adalah sebuah pengakuan kinerja yang diperoleh dari instansi yang
berwenang yang dapat memperkuat posisi kelembagaanmaupun daya jual
Lembaga. Banyak hal yang perlu
diperhatikan
dalam pengelolaan Lembaga agar memperoleh posisi Akreditasi
terakreditasi dan tidak terakreditasi diantaranya adalah perlu memahami
indikator indikator dan parameter yang telah ditentukan oleh Badan
Akreditasi Nasional PNF Komponen tersebut sudah tentu telah teruji dalam
meningkatkan kinerja lembaga. Prestasi yang diperoleh sudah tentu tidak
hanya pada tataran verbal pada Borang atau perangkat yang disusun namun
semestinya lebih dari implementasi yang faktual dan riel bukan semu
sesuai kondisi yang sebenarnya Dengan berdasarkan rambu-rambu aspek
penilaian akreditasi maka beberapa petunjuk yang perlu diperhatikan
adalah sebagai berikut:
a. Lembaga harus mempunyai Visi, misi secara jelas mudah dipahami sesuai dengan standar dalam memformulasikan suatu Visi dan Misi.
b. Untuk
mencapai Visi dan Misi maka lembaga perlu menyusun strategi yang akan
ditempuh yang dituangkan dalam Renstra lembaga yang dicanangkan baik
dalam jangka pendek, menengah maupun panjang.
c. Dalam
Renstra yang di breakdown ke dalam program kerja, lembaga perlu
menentukan (sasaran, target hasil dan target waktu, biaya )
d. Setiap
akhir tahun hendaknya dievaluasi secara internal tentang target hasil
yang telah dicapai sehingga dapat melakukan evaluasi diri, mengukur
sejauh mana gap keberhasilan antara rencana dan realisasi atau gap
ketidak tercapainya target hasil dengan rencana yang sudah ditentukan.
e. Hasil
evaluasi kinerja tahunan dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk
menyusun program kerja berikutnya sehingga bagaimana lembaga membuat
rencana (Plan) dan bagaimana lembaga mengimplementasikan (Do), dan
bagaimana Lembaga mengecek atau mengontrol dari perencanaan kedalam
pelaksanaan sejauh mana penyimpanganya (Cek). selanjutnya bagaimana dari
hasil cek tersebut digunakan dasar pertimbangan pada pelaksanaan
lanjutan (Action ) begitu seterusnya jadi Proses PDCA (Plan,Do,Cek,dan
Action) dilakukan secara berkelanjutan dan terus menerus.
f. Dalam
penilaian kinerja pada dasaranya adalah berbasis data, untuk itu harus
selalu didukung data physik, maka lembaga wajib selalu update data 5
tahun terakhir
g. Data
data yang bersifat administratif perlu didokumentasi secara baik, data
tentang prestasi yang berhasil diraih selama 5 tahun terakhir perlu
didokumentasi guna data pendukung penilaian kinerja
h. Data tentang program sosial dan pengabdian kepada masyarakat selama 5 tahun terakhir perlu didokumentsi dengan baik
a. Dokumentasikan
bentuk pengembangan yang telah dilakukan oleh lembaga, termasuk
pengembangan metode pembelajaran atau kegiatan yang mendukung
Kompetisi
LKP
atau Lembaga Pendidikan Kursus di Indonesia yang banyak didirikan
pastilah bertujuan untuk tetap eksis berkembang maju untuk jangka
panjang. Oleh karena itu dengan persaingan yang semakin tajam menuntut
LPK harus berkinerja prima, baik di ukur dari aspek internal maupun
eksternal ataupun pablik. Agar dapat memenangkan pasar maka perlu
menjajaki pesaingnya, banyak cara yang bisa di lakukan agar dapat eksis
dan upaya pencitraan public salah satunya dengan mengikuti kompetisi.
Baik kompetisi kinerja institusi maupun prestasi anak didik dan berbagai
kompetisi yang dilaksanakan oleh Direktorat atau departemen. Agar dapat
memenangkan kompetisi hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
a. Mengetahui jenis kompetisi yang diselenggarakan oleh Diknas dan Direktorat serta Asosiasi atau lainnya.
b. Periode tahunan kompetisi yang biasanya ada dan dilakukan oleh penyelenggara.
c. Tujuan pentingnya kompetisi tersebut (Kompetensi apa yang dilombakan).
d. Mengetahui dan memahi materi-materi lomba yang ditetapkan/di patokkan.
e. Melatih calon peserta yang akan diajukan melalui kompetisi internal.
f. Pendampingan yang efektif dan efisien dalam mempersiapkan kompetisi.
g. Menerapkan fungsi manajemen POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling) dalam berkompetisi
h. Membuat
time schedule dimulai dari Perencanaan Penentuan Personnil, Penentuan
Jenis Kompetisi, Penyiapan Kompetensi, sampai dengan Mengkoordinasikan,
Menggerakan dan Mengontrol sejak merencanakan pelaksanaan maupun pasca
kompetisi.
i. Mengevaluasi keberhasilan dan kegagalan dari track record kompetisi yang pernah diikuti.
j. Hasil evaluasi akan merupakan umpan balik untuk mengikuti kompetisi berikutnya.
Adapun
jenis kompetisi yang dapat diikuti adalah dapat berupa lomba kinerja
yang vterkait dengan kelembagaan tetapi juga lomba lomba Ketrampilan
yang jenisnya dapat dilihat dalam table. Orientasi dan kompetensi lomba
perlu diketahui agar dalam mepersiapkan lomba lebif efektif sehingga
dapat diperoleh prestos yang dapat menaikan pencritraan public. Adapun
Jelis Lomba diantaranya Lomba LKP Nasional, Anugerah Widya Karya Bhakti
Kursus, Lomba Kompetensi, Jambore PTKPNF tingkat regional dan nasional,
dan berbagai lomba lainnya baik nasional maupun internasional
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar di atas caranya
1. Masukkan Komentar anda di kolom komentar
2. Pada Kotak "Beri Komentar sebagai" pilih akun yang ada pada pilihan.
3. klik publikasikan.
5. isi code capta
6. tekan enter atau publikasikan.
Anda di perbolehkan berkomentar dengan memperhatikan hal-hal berikut:
1. Komentar jangan mengandung SARA dan PORNO
2. Berkomentarlah dengan bahasa yang sopan.
3. Tidak Boleh SPAM
4. Jangan meninggalkan Link aktif pada komentar. Komentar dengan Link Aktif akan dihapus.
5. Berkomentarlah sesuai dengan topik artikel