A.
Pengertian Manajemen Kelas
Diketahui
bahwa setiap organisasi memiliki aktivitas-aktivitas pekerjaan tertentu dalam
rangka mencapai tujuan organisasi tersebut dan salah satu aktivitas tersebut
adalah manajemen.
Dalam
dunia pendidikan manajemen kelas itu dapat diartikan sebagai aktivitas proses
belajar mengajar yang memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam
usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya.[1]
Suatu
pandangan yang lebih bersifat umum dari pada pandangan di atas, dinyatakan
bahwa manajemen kelas ialah proses mengintegrasikan sumber-sumber daya manusia
(pelayan pendidikan) yang saling berhubungan serta menjadi sistem total untuk
menyelesaikan suatu tujuan.[2]
Dari
uraian di atas yang dimaksud dengan sumber pendidikan di sini ialah mencakup
orang-orang, alat-alat media, bahan-bahan, uang dan sarana semuanya itu akan
diarahkan dan dikoordinasi agar terpusat dalam rangka menyelesaikan tujuan
bersama.
Sementara
M. Manulang, mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan manajemen adalah:
Manajemen
adalah seni dalam ilmu perencanaan, pengorgansiasian, penyusunan, pergerakan
dan pengawasan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.[3]
Dalam
pendapat yang sama Terry seperti dikutip Djati S., juga mengatakan bahwa
manajemen adalah soal proses tertentu yang terdiri dari perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan penggunaan setiap ilmu dan seni
bersama-sama dan selanjutnya menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan.[4]
Ada
sebahagian pendapat yang menyatakan bahwa kata pengelolaan juga sangat identik
dengan kata manajemen. Hal tersebut diakibatkan oleh derasnya penambahan kata
pungut ke dalam bahasa Indonesia. Olehnya itu penyusun sengaja menguraikannya.
Menurut
Drs. Winarno Hamiseno, pengelolaan kelas adalah suatu tindakan yang dimulai
dari penyusun data, merencana, mengorganisasikan, melaksanakan sampai dengan
pengawasan dan penilaian.[5]
Namun
demikian, manajemen kelas ialah segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan
suasana belajar mengajar yang efektif dan
menguntungkan serta dapat memotivasi
siswa untuk belajar dengan baik sesuai kemampuan.[6]
Dari
beberapa uraian pengertian di atas telah menunjukkan bahwa betapa pentingnya
kedudukan manajemen kelas dalam dunia pendidikan, khususnya dalam proses
belajar mengajar, utamanya untuk meningkatkan mutu pendidikan dalam pencapaian
tujuan yang diinginkan.
B.
Tujuan Manajemen Kelas
Masalah
tujuan merupakan masalah yang sangat fundamental dalam setiap proses aktivitas
tertentu, khususnya di bidang pendidikan. Sebab, dari tujuan itulah sesuatu itu
akan dapat menentukan corak dan ke arah mana organisasi akan dibawa.
Kaitannya
dengan hal di atas, dapat dipahami bahwa masalah manajemen adalah masalah yang
sangat penting dalam proses aktivitas. Bahkan tidak hanya sekedar penting saja,
tetapi masalah manajemen itu sama sekali tidak dapat dipisahkan dari kehidupan.
Sehingga tidak heran jika ditemukan masing-masing corak manajemen yang
mempunyai tujuan yang berbeda dalam mencapai hasil yang diinginkan. Kaitannya
dengan masalah tujuan di atas penyusun akan mengemukakan sebuah pendapat
mengenai pentingnya tujuan, seperti yang dikatakan oleh Allan C. Orriesstein,
Daniel V. Levinne, mengatakan dalam bukunya An Introduction to the
Foundations of Educations, tentang arti sebuah tujuan dikatakannya:
“Aims
are important guides in educations, although they cannot be directly or
evaluated; they are statements that cannot a desired and valued competency, a
theme or concern that applied to education in general”.[7]
Artinya:
Tujuan
adalah petunjuk yang penting dalam pendidikan walaupun mereka secara langsung
tidak dapat diamati dan dievaluasi; mereka membuat pernyataan yang mengandung
keinginan dan kompetensi, tema atau soal tersebut merupakan pemahaman penerapan
di dalam pendidikan secara umum.[8]
Mengenai
tujuan manajemen, sebenarnya sangat sulit untuk menentukan penjelasan yang
pasti terhadap satu permasalahan tujuan. Oleh karena, hal itu disebabkan
banyaknya tujuan yang dikemukakan oleh masing-masing manajemen/organisasi,
serta semakin meluasnya makna yang terkandung di dalamnya, kendatipun demikian penyusun
mencoba mengemukakan beberapa pendapat tentang tujuan manajemen. Menurut Shrode
dan Voich tujuan utama manajemen adalah produktivitas dan kepuasan.[9]
Jika
dipahami maksud dari pengertian di atas, bahwa tujuan manajemen itu tidak
bersifat tunggal bahkan jamak atau rangkap, seperti dalam peningkatan mutu
pendidikan/lulusannya, keuntungan/profit yang tinggi, dan pemenuhan kesempatan
kerja, serta pembangunan daerah/nasional maupun tanggung jawab sosial.
Sementara
Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan menjelaskan bahwa antara tujuan dan sasaran
mempunyai makna yang berbeda. Tujuan maknanya hasil yang umum (generalis),
sedangkan sasaran berarti hasil khusus (spesialis). Mengenai tujuan manajemen
dikatakannya adalah sesuatu yang ingin dicapai selalu ditetapkan dalam suatu
rencana (plan), karena itu hendaknya ditetapkan “jelas, realistis, dan cukup
menantang” untuk diperjuangkan berdasarkan pada potensi yang dimiliki.[10]
Lebih
jauh lagi Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, menjelaskan tujuan manajemen yang
dilihat dari berbagai sudut pandang, di antaranya adalah:
- Menurut tipe-tipenya tujuan dibagi atas :
- Profit objectives, bertujuan untuk mendapatkan laba bagi pemiliknya
- Service objectives, bertujuan untuk memberikan pelayanan yang baik bagi konsumen dengan mempertinggi nilai barang dan jasa yang ditawarkan kepada konsumen.
- Social objectives, bertujuan agar para karyawan secara individual economic social psychological mendapat kepuasan di bidang pekerjaannya dalam perusahaan
- Menurut prioritasnya, tujuan dibagi atas:
- Tujuan primer
- Tujuan sekunder
- Tujuan individual
- Tujuan sosial.[11]
- Menurut jangka waktunya, tujuan dibagi atas :
- Tujuan jangka panjang
- Tujuan jangka menengah
- Tujuan jangka pendek
- Menurut sifatnya, tujuan dibagi atas:
- Management objectives, tujuan dari segi efektif yang harus ditimbulkan oleh manajer.
- Managerial objectives, tujuan yang harus dicapai daya upaya atau kreativitas-kreativitas yang bersifat manajerial
- Administrative objectives, tujuan-tujuan yang pencapaiannya memerlukan administrasi.
- Economic objectives, tujuan-tujuan yang dimaksud memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan memerlukan efisiensi untuk pencapaiannya.
- Social objectives, tujuan suatu tanggung jawab, terutama tanggung jawab moral.
- Technical objectives, tujuan berupa detail teknis, detail kerja dan detail karya.[12]
- Menurut tingkatannya tujuan dibagi atas:
- Overall enterprise objectives, adalah tujuan semesta (generalis) yang harus dicapai oleh badan usaha secara keseluruhan.
- Divisional Objectives, adalah tujuan-tujuan yang harus dicapai oleh setiap divisi.
- Departmental Objectives, adalah tujuan-tujuan yang harus dicapai oleh masing-masing bagian
- Sectional Objectives, adalah tujuan-tujuan yang harus dicapai oleh setiap urusan.
- Group objectives, adalah tujuan-tujuan yang harus dicapai oleh setiap kelompok urusan
- Individual objectives, adalah tujuan-tujuan yang harus dicapai oleh masing-masing individu.
- Menurut bidangnya, tujuan dibagi atas:
- Top level objectives, adalah tujuan-tujuan umum, menyeluruh dan menyangkut berbagai bidang sekaligus.
- Finance objectives, adalah tujuan-tujuan tentang modal
- Productions objectives, adalah tujuan-tujuan produksi.
- Marketing objectives, adalah tujuan-tujuan mengenai pemasaran barang dan jasa-jasa.
- Office objectives, adalah tujuan-tujuan mengenai ketatausahaan dan administrasinya.
- Menurut motifnya, tujuan adalah
- Public objectives
- Organizational objectives
- Personal objectives.[13]
Dengan
demikian dapatlah disimpulkan bahwa tujuan manajemen kelas adalah merupakan hal
terjadinya proses manajemen dan aktivitas kerja, tujuan beraneka macam tetapi
harus ditetapkan secara jelas, realistis dan cukup menantang berdasarkan
analisis data, informasi dan pemilihan dari alternatif-alternatif yang ada.
C.
Prinsip-prinsip Manajemen Kelas
Diketahui
bahwa manajemen sebagai suatu kegiatan untuk mencapai tujuan menjadi hal yang
wajib untuk diketahui oleh mereka yang terlibat di dalam kepanitiaan,
organisasi, atau suatu lembaga pendidikan. Prinsip-prinsip manajemen merupakan
sebuah ilmu dasar manajemen yang perlu dikuasai oleh pemimpin (pendidik)
sebagai landasan untuk kepentingan pelaksanaan manajemen selanjutnya.
Dalam
bukunya DR. Nanang Fattah yang berjudul Landasan Manajemen Pendidikan, dijelaskan
bahwa pada dasarnya prinsip-prinsip manajemen itu dibagi dalam tiga hal yaitu:
- Prinsip Manajemen Berdasarkan Sasaran (MBS)
MBS
merupakan teknik manajemen yang membantu memperjelas dan menjabarkan tahapan
tujuan organisasi. Dengan MBS dilakukan proses penentuan tujuan bersama antara
atasan dan bawahan. Manajer tingkat atas bersama-sama dengan manajer tingkat
bawah bersama-sama menentukan tujuan, unit kerja agar serasi dengan tujuan
organisasi.
Diketahui
bahwa tujuan organisasi adalah segala sesuatu yang harus dicapai organisasi
dalam melaksanakan misinya. Sehingga pada setiap tingkat organisasi diperlukan
komitmen para manajer pada pencapaian sasaran perseorangan dan sasaran
organisasi secara efektif. Namun demikian, MBS mempunyai siklus atau proses,
yang dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu : 1. Identifikasi tujuan, tanggung
jawab dan tugas-tugas, 2. Pengembangan standar prestasi dan 3. Pengukuran dan
penilaian prestasi.[14]
MBS
merupakan sistem yang mengandung unsur-unsur dan MBS akan efektif jika terdapat
unsur-unsur sebagai berikut:
- Komitmen pada program
- Penentuan sasaran pada tingkat puncak
- Sasaran individu, maksudnya penentuan tujuan setia tingkat untuk membantu para karyawan
- Peran serta aktif semua tingkatan manajer
- Otonomi dalam pelaksanaan rencana.[15]
- Prinsip Manajemen Berdasarkan Orang
Dapat
dipahami bahwa manajemen berdasarkan orang merupakan suatu konsep manajemen
modern yang mengkaji keterkaitan dimensi perilaku, komponen sistem dalam
kaitannya dengan perubahan dan pengembangan organisasi/ lembaga pendidikan.
Tuntutan perubahan dan pengembangan yang muncul sebagai akibat tuntutan
lingkungan internal dan eksternal pendidikan, membawa implikasi terhadap
perubahan perilaku dan kelompok dan wadahnya.
Manajer
(pendidik) pada umumnya bekerja pada lingkungan yang selalu berubah. Perubahan
lingkungan yang bermacam-macam, menurut organisasi selalu menyesuaikan diri.
Salah satu upaya yang paling penting adalah dengan mengembangkan sumber daya
manusia. Namun, pengembangan SDM harus diimbangi dengan pengembangan
organisasi. Manajer juga sangat dipengaruhi oleh unsur-unsur kelembagaan yang
memelihara mekanisme keseimbangan antara nilai-nilai kepegawaian dan lingkungan
luar. Singkatnya kebudayaan dan lembaga-lembaga menunjukkan dan mempengaruhi
cara hidup, dan cara menyelenggarakan sebuah manajemen.[16]
Oleh
karena itu, tuntutan akan perubahan merupakan sesuatu yang tidak dapat terelakkan,
sebab perubahan perilaku dan perubahan organisasi merupakan bagian esensial
dari manajemen inovasi sebagai dampak globalisasi bidang kehidupan, dan ini
merupakan salah satu dari prinsip-prinsip manajemen yang harus diketahui di
dalam melaksanakan proses aktivitas pendidikan.
- Prinsip Manajemen Berdasarkan Informasi
Diketahui
perencanaan pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan merupakan kegiatan
manajerial yang pada hakekatnya merupakan proses pengambilan keputusan, dan
semua kegiatan tersebut membutuhkan suatu informasi.
Informasi
yang dibutuhkan oleh manajer disediakan oleh suatu sistem informasi manajemen,
yaitu suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajer secara teratur.[17]
Sistem
informasi manajemen sebagai sebuah sistem manusia atau mesin yang terpadu untuk
menyajikan informasi guna untuk mendukung fungsi operasi, manajemen, dan
pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini sendiri ada karena
berbagai tekanan untuk mengembangkan informasi seirama dengan perkembangan
lingkungan. Dengan kata lain, sistem manajemen informasi merupakan keseluruhan
jaringan informasi yang ditujukan kepada pembuatan keterangan-keterangan bagi
manajer yang berfungsi untuk pengambilan keputusan.
Dengan
demikian, maka jelaslah bahwa prinsip-prinsip manajemen kelas yang dimaksudkan
adalah mengarah kepada tercapainya suatu bentuk manajemen dalam wadah
organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan tidak melepaskan
kaidah-kaidah tertentu, agar organisasi tersebut dapat berjalan di atas
prinsip-prinsip manajemen yang ideal.
[1]Made
Pidarta, Manajemen Pendidikan Indonesia (Cet. I; Jakarta: Bina Aksara,
1988), h. 4.
[2]Ibid.
[3]M. Manulang, Dasar-dasar Manajemen Cet.
XV; Jakarta: Ghalia Indonesia, 1996),
h. 15.
[4]Djati Julitriarsa, John Suprihanto, Manajemen
Umum Sebuah Pengantar, Edisi I (Cet. III; Yogyakarta: BPFE, 1998), h. 3.
[5]Winarno
Hamiseno, Pengelolaan Kelas dan Siswa (Cet. IV; Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 1986), h. 8.
[6]Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pengelolaan
Kelas di Sekolah Dasar Jakarta: 1996), h. 1.
[7]Allan C. Ornstein, Daniel V. Levinne, An
Introduction to the Foundations of Educations, Edisi III (Boston: Hougthon
Mifflin Company, 1984), h. 446.
[8]Terjemahan penyusun.
[9]Nanang Fattah, Landasan Manajemen
Pendidikan (Cet. V; Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), h. 15.
[10]Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Dasar,
Pengertian dan Masalah (Cet. I; Jakarta: Bumi Aksara, 2001), h. 17.
[11]Ibid.,
h. 18.
[12]Malayu,
S.P. Hasibuan, Ibid., h. 19.
[13]Ibid., h. 18-20.
[14]Nanang Fattah, Landasan Manajemen
Pendidikan (Cet. V; Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), h. 33.
[15]Ibid.,
h. 34.
[16]George
R. Terry, Prinsip-Prinsip Manajemen (Cet. VI; Jakarta: Sinar Grafika,
200), h. 23.
[17]Ibid., h. 45.
[18]Maman Rachman, Manajemen Kelas
(Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,
Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar , 1998/1999), h. 20.
Saya,
Abied, dari sebuah tempat paling indah di dunia
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar di atas caranya
1. Masukkan Komentar anda di kolom komentar
2. Pada Kotak "Beri Komentar sebagai" pilih akun yang ada pada pilihan.
3. klik publikasikan.
5. isi code capta
6. tekan enter atau publikasikan.
Anda di perbolehkan berkomentar dengan memperhatikan hal-hal berikut:
1. Komentar jangan mengandung SARA dan PORNO
2. Berkomentarlah dengan bahasa yang sopan.
3. Tidak Boleh SPAM
4. Jangan meninggalkan Link aktif pada komentar. Komentar dengan Link Aktif akan dihapus.
5. Berkomentarlah sesuai dengan topik artikel