DIFUSI DAN DISEMINASI INOVASI PENDIDIKAN
Pengertian Difusi
Inovasi Pendidikan
Teori Difusi Inovasi pada dasarnya menjelaskan proses bagaimana suatu inovasi disampaikan (dikomunikasikan) melalui saluran-saluran tertentu sepanjang waktu kepada sekelompok anggota dari sistem sosial. Hal tersebut sejalan dengan pengertian difusi dari Rogers (1961), yaitu “as the process by which an innovation is communicated through certain channels over time among the members of a social system.”
Difusi adalah proses komunikasi inovasi antara warga masyarakat (anggota system sosial), dengan menggunakan saluran tertentu dan dalam waktu tertentu. Komunikasi dalam definisi ini di tekankan dalam arti, terjadinya saling tukar informasi (hubungan timbal balik), antar beberapa individu baik secara memusat (konvergen) maupun memencar (divergen), yang berlangsung secara spontan.
Teori Difusi Inovasi pada dasarnya menjelaskan proses bagaimana suatu inovasi disampaikan (dikomunikasikan) melalui saluran-saluran tertentu sepanjang waktu kepada sekelompok anggota dari sistem sosial. Hal tersebut sejalan dengan pengertian difusi dari Rogers (1961), yaitu “as the process by which an innovation is communicated through certain channels over time among the members of a social system.”
Difusi adalah proses komunikasi inovasi antara warga masyarakat (anggota system sosial), dengan menggunakan saluran tertentu dan dalam waktu tertentu. Komunikasi dalam definisi ini di tekankan dalam arti, terjadinya saling tukar informasi (hubungan timbal balik), antar beberapa individu baik secara memusat (konvergen) maupun memencar (divergen), yang berlangsung secara spontan.
Elemen Pokok Difusi
Inovasi
Rogers mengemukakan ada 4 elemen pokok difusi inovasi, yaitu:
1. Inovasi
Inovasi ialah suatu ide, barang, kejadian, metode, yang diamati sebagai suatu yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang, baik itu berupa hasil invensi atau diskoveri, yang diadakan untuk mencapai tujuan tertentu. Mulai tahun 1970 para ahli yang mempelajari difusi mulai memperhatikan adanya “re-invention” yaitu inovasi yang diubah atau dimodifikasi oleh para pemakai dalam proses penerimaan dan penerapannya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa suatu inovasi dalam proses difusi terbuka kemungkinan terjadinya perubahan (re-invention), dan para penerima inovasi bukan berperan secara pasif hanya sekedar menerima apa yang diberikan.
Rogers mengemukakan ada 4 elemen pokok difusi inovasi, yaitu:
1. Inovasi
Inovasi ialah suatu ide, barang, kejadian, metode, yang diamati sebagai suatu yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang, baik itu berupa hasil invensi atau diskoveri, yang diadakan untuk mencapai tujuan tertentu. Mulai tahun 1970 para ahli yang mempelajari difusi mulai memperhatikan adanya “re-invention” yaitu inovasi yang diubah atau dimodifikasi oleh para pemakai dalam proses penerimaan dan penerapannya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa suatu inovasi dalam proses difusi terbuka kemungkinan terjadinya perubahan (re-invention), dan para penerima inovasi bukan berperan secara pasif hanya sekedar menerima apa yang diberikan.
2. Komunikasi
dengan Saluran Tertentu
Seperti telah kita ketahui bahwa komunikasi dalam pembicaraan difusi inovasi ini, diartikan sebagai proses pertukaran informasi antar anggota system social (warga masyarakat), sehingga terjadi saling pengertian antara satu dengan yang lain. Inti dari pengertian difusi ialah terjadinya komunikasi (pertukaran informasi) tentang sesuatu hal yang baru (inovasi). Kegiatan komunikasi dalam proses difusi mencakup hal-hal sebagai berikut: (1) suatu inovasi (2) individu atau kelompok yang telah mengetahui dan berpengalaman dengan inovasi (3) individu atau kelompok yamg lain yang belum mengenal inovasi (4) saluran komunikasi yang menggabungkan antara kedua pihak tersebut.
Seperti telah kita ketahui bahwa komunikasi dalam pembicaraan difusi inovasi ini, diartikan sebagai proses pertukaran informasi antar anggota system social (warga masyarakat), sehingga terjadi saling pengertian antara satu dengan yang lain. Inti dari pengertian difusi ialah terjadinya komunikasi (pertukaran informasi) tentang sesuatu hal yang baru (inovasi). Kegiatan komunikasi dalam proses difusi mencakup hal-hal sebagai berikut: (1) suatu inovasi (2) individu atau kelompok yang telah mengetahui dan berpengalaman dengan inovasi (3) individu atau kelompok yamg lain yang belum mengenal inovasi (4) saluran komunikasi yang menggabungkan antara kedua pihak tersebut.
3. Waktu
Waktu adalah elemen yang penting dalam proses difusi, karena waktu merupakan aspek utama dalam proses komunikasi. Waktu tidak nyata berdiri sendiri terlepas dari suatu kejadian, tetapi waktu merupakan aspek dari suatu kegiatan. Peranan dimensi waktu dalam proses difusi terdapat pada tiga hal sebagai berikut:
(1) Proses keputusan inovasi ialah proses sejak seseorang mengetahui inovasi pertama kali sampai ia memutuskan untuk menerima atau menolak inovasi.
Waktu adalah elemen yang penting dalam proses difusi, karena waktu merupakan aspek utama dalam proses komunikasi. Waktu tidak nyata berdiri sendiri terlepas dari suatu kejadian, tetapi waktu merupakan aspek dari suatu kegiatan. Peranan dimensi waktu dalam proses difusi terdapat pada tiga hal sebagai berikut:
(1) Proses keputusan inovasi ialah proses sejak seseorang mengetahui inovasi pertama kali sampai ia memutuskan untuk menerima atau menolak inovasi.
(2) Kepekaan
seseorang terhadap inovasi. Tidak semua orang dalam suatu system social
(masyarakat) menerima inovasi dalam waktu yang sama. Kepekaan inovasi ditandai
dengan lebih dahulunya seseorang menerima inovasi daripada yang lain, dalam
suatu system social (masyarakat). Berdasarkan kepekaan terhadap inovasi atau
terdahulunya dan terlambatnya menerima inovasi, dapat dikatagorikan menjadi 5
macam katagori penerima inovasi dalam suatu system social tertentu yaitu: (a)
innovator, (b) pemula, (c) mayoritas awal, (d) mayoritas akhir, (e) terlambat (tertinggal).
(3) Kecepatan
penerimaan inovasi. Dimensi waktu yang ketiga dalam proses difusi inovasi ialah
kecepatan penerimaan inovasi. Yang dimaksud dengan kecepatan penerimaan inovasi
ialah kecepatan relative diterimanya inovasi oleh warga masyarakat (anggota
system social). Orang yang menerima inovasi dalam tiap periode waktu tertentu
(misalnya tahun, atau bulan), mereka itu adalah inovator. Kecepatan inovasi
biasanya diukur berdasarkan lamanya waktu yang diperlukan untuk mencapai
prosentase tertentu dari jumlah warga masyarakat yang telah menerima inovasi.
4. Sistem social
Sistem social ialah hubungan (interaksi) antar individu atau unit dengan bekerja sama untuk memecahkan masalah guna mencapai tujuan tertentu. Anggota sistem sosial dapat individu, kelompok-kelompok informal, organisasi, dan sub sistem yang lain. Proses difusi melibatkan hubungan antar individu dalam sistem sosial, maka jelaslah bahwa individu akan terpengaruh oleh sistem sosial dalam menghadapi suatu inovasi. Berbeda sistem sosial akan berbeda pula proses difusi inovasi, walaupun mungkin dikenalkan dan diberi fasilitas dengan cara dan perlengkapan yang sama.
Sistem social ialah hubungan (interaksi) antar individu atau unit dengan bekerja sama untuk memecahkan masalah guna mencapai tujuan tertentu. Anggota sistem sosial dapat individu, kelompok-kelompok informal, organisasi, dan sub sistem yang lain. Proses difusi melibatkan hubungan antar individu dalam sistem sosial, maka jelaslah bahwa individu akan terpengaruh oleh sistem sosial dalam menghadapi suatu inovasi. Berbeda sistem sosial akan berbeda pula proses difusi inovasi, walaupun mungkin dikenalkan dan diberi fasilitas dengan cara dan perlengkapan yang sama.
Diseminasi Inovasi
Pendidikan
Diseminasi adalah proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan dan dikelolah. Jadi kalau difusi terjadi secara sepontan, maka diseminasi dengan perencanaan. Ini berbeda dengan difusi yang merupakan alur komunikasi spontan. Diseminasi merupakan tindak inovasi yang disusun menurut perencanaan yang matang, melalui diskusi atau forum lainnnya yang sengaja diprogramkan, sehingga terdapat kesepakatan untuk melaksanakan inovasi. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan bentuk diseminasi, karena sebarannya berdasarkan sebuah perencanaan dengan pandangan jauh ke depan. Di dalam pelaksanaannya pun, tidak sembarang kegiatan dapat dlakukan, namun benar-benar berdasarkan sebuah program yang terarah dan terencana secara matang.
Diseminasi adalah proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan dan dikelolah. Jadi kalau difusi terjadi secara sepontan, maka diseminasi dengan perencanaan. Ini berbeda dengan difusi yang merupakan alur komunikasi spontan. Diseminasi merupakan tindak inovasi yang disusun menurut perencanaan yang matang, melalui diskusi atau forum lainnnya yang sengaja diprogramkan, sehingga terdapat kesepakatan untuk melaksanakan inovasi. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan bentuk diseminasi, karena sebarannya berdasarkan sebuah perencanaan dengan pandangan jauh ke depan. Di dalam pelaksanaannya pun, tidak sembarang kegiatan dapat dlakukan, namun benar-benar berdasarkan sebuah program yang terarah dan terencana secara matang.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar di atas caranya
1. Masukkan Komentar anda di kolom komentar
2. Pada Kotak "Beri Komentar sebagai" pilih akun yang ada pada pilihan.
3. klik publikasikan.
5. isi code capta
6. tekan enter atau publikasikan.
Anda di perbolehkan berkomentar dengan memperhatikan hal-hal berikut:
1. Komentar jangan mengandung SARA dan PORNO
2. Berkomentarlah dengan bahasa yang sopan.
3. Tidak Boleh SPAM
4. Jangan meninggalkan Link aktif pada komentar. Komentar dengan Link Aktif akan dihapus.
5. Berkomentarlah sesuai dengan topik artikel