Pengantar Secara umum tentang masalah pendidikan
Pendidikan
mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan.
Langkah pembangunan selalu diupayakan seirama dengan tuntutan zaman.
Perkembangan zaman selalu memunculkan tantangan-tantangan baru. Sebagai
konsekuensi logis, pendidikan selalu dihadapkan pada masalah-masalah
baru. Oleh karena itu, perlu ada rumusan sebagai masalah-masalah pokok
yang dapat dijadikan pegangan oleh pendidik dalam mengemban tugasnya.
A. Permasalah Pokok Pendidikan
Sistem
pendidikan menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan
sosial budaya dan masyarakat. Pembangunan sistem pendidikan tidak
mempunyai arti apa-apa jika tidak sinkron dengan pembangunan nasional.
Permasalahan intern sistem pendidikan itu sangat kompleks. Artinya,
suatu permasalahan intern dalam sistem pendidikan selalu ada kaitan
dengan masalah-masalah diluar sistem pendidikan itu sendiri. Misalnya
masalah mutu hasil belajar suatu sekolah tidak dapat dilepaskan dari
sosial budaya dan ekonomi masyarakat di sekitarnya. Berdasarkan
kenyataan tersebut maka penaggulangan masalah pendidikan juga sangat
kompleks, menyangkut banyak komponen, dan melibatkan banyak pihak. Jadi
permasalahan pokok dalam pendidikan yaitu mengenai masalah pemerataan,
mutu, relevansi, efisiensi pendidikan.
B. Jenis Permasalahan Pokok Pendidikan
Pada
bagian ini akan dibahas empat masalah pokok pendidikan yang telah
menjadi kesepakatan nasional yang perlu diprioritaskan
penanggulangannya. Masalah tersebut adalah:
1. Masalah pemerataan pendidikan
Masalah
pemerataan pendidikan adalah bagaimana sistim pendidikan dapat
menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya kepada seluruh warga negara
untuk memperoleh pendidikan.
Pemecahan masalah pemerataan pendidikan dapat dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
a. Cara konvensional, antara lain :
-Membangun gedung sekolah
-Menggunakan gedung sekolah untuk double sift (sistem bergantian pagi dan sore).
b. Cara inovatif, antara lain :
-Sistem pamong
-SD kecil pada daerah terpencil
-Sistem guru kunjung
-SMP terbuka
-Kejar paket A dan B
-Belajar jarak jauh
2.Masalah mutu pendidikan
Mutu
pendidikan dipermaslahkan jika hasil pendidikan belum mencapai seperti
taraf yang diharapkan. Mutu pendidkan pada akhirnya dilihat pada
kualitas keluarannya.
Pemecahan
masalah mutu pendidikan dalam garis besarnya meliputi hal-hal yang
bersifat fisik dan perangkat lunak, personalia, dan manejemen sebagai
berikut :
a.Seleksi yang lebih rasional terhadap masukan mentah
b.Pengembangan kemampuan tenaga kependidikan
c.Penyempurnaan kurikulum
d.Pengembangan prasarana yang menciptakan lingkungan yang tentram untuk belajar.
e.Penyempurnaan sarana belajar
f.Peningkatan administrasi menejemen
g.Kegiatan pengendalian mutu
3.Masalah efisiensi pendidikan
Masalah
efisiensi pendidikan mempersoalkan bagaimana suatu sistem pendidikan
mendayagunakan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan pendidikan.
Beberapa masalah efisiensi pendidikan yang penting adalah :
a.Bagaimana tenega kependidikan difungsikan
b.Bagaimana sarana dan prasarana difungsikan
c.Bagaimana pendidikan difungsikan
d.Masalah efisiensi dalam memfungsikan tenaga
a. Masalah ini meliputi pengangkatan, penempatan, dan pengembangan tenaga.
Masalah pengangkatan terletak pada kesenjangan antara stok tenaga yang tersedia dengan jatah pengangkatan yang terbatas.
Masalah
penempatan guru, khususnya guru bidang penempatan studi, sering
mengalami ke[incangan, tidak disesuaikan dengan kebutuhan
dilapangan.Gejala tersebut membawa ketidakefektifan dalam memfungsikan
tenaga guru.
Masalah
pengembangan tenaga kependidikan di lapangan biasanya terlambat, khusus
pada pad saat menyonsong hadirnya kurikulum baru.Proses pembekalan
untuk dapat siap melaksanakan kurikulum baru memakan waktu. Akibatnya
terjadi kesenjangan antara saat dicanangkan berlakunya kurikulum dengan
saat mulai dilaksanakan.
b. Masalah efisiensi dalam penggunaan prasarana dan sarana
Penggunaan
sarana dan prasarana pendidikan yang tidak efisien bisa terjadi antara
lain sebagai akibat kurang matangnya perencanaan dan sring juga karena
perubahan kurikulum. Gejala lain tentang tidak adanya efisiensi dalam
penggunaan sarana pendidikan yaitu diadakannya dan didistribusikannya
sarana pembelajaran tanpa dibarengi dengan pembekalan kemampuan, sikap,
dan ketrampilan calon pemakai, ataupun tanpa dilandasi dengan konsep
yang jelas.
4. Masalah relevansi pendidikan
Masalah
relevansi pendidikan mencakup sejauh mana sistem pendidikan dapat
menghasilkan luaran yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan. Luaran
diharapkan dapat mengisi semua sektor pembangunan yang beraneka ragam.
Kriteria
relevansiseperti yang dinyatakan tersebut cukup ideal jika dikaitkan
dengan kondisi sistem pwndidikan pada umumnya dan gambaran tentang
kerjaan yang ada antara lain sebagau berikut :
- Status lembaga pendidikan sendiri masih bermacam-macam kualitasnya
- Sistem pendidikan tidak pernah menghasilkan luaran yang siap pakai.
- Peta
kebutuhan tenaga kerja dengan persyaratannya yang dapat digunkan
sebagai pedoman oleh lembaga-lembagapendidikan untuk menyusun programnya
tidak tersedia.
C.Saling Berkaitan antara Masalah-Masalah Pendidikan
Pada
dasarnya pembangunan di bidang pendidikan tentu menginginkan
tercapainya pemerataan pendidikan dan pendidikan yang bermutu
sekaligus.Di dalam sejarah terbukti bahwa belum ada suatu negara yang
sejak berdirinya mampu melaksanakan dan keinginan seperti itu.
Ada
dua faktor yang dapat dii kemukakan sebagai penyebab mengapa pendidikan
yang bermutu belum dapat diusahakan pada saat demikian.
Pertama, gerakan
perluasan pendidikan untuk melayani pemerataan kesempatan pendidikan
bagi rakyat banyak memerlukan penghimpunan dan pengerahan dana dan daya.
Kedua, Kondisi
satuan-satuan pendidikan pada saat demikian mempersulit upaya
peningkatan mutu karena jumlah murid dalam kelas terlalu banyak,
pengerahan tenaga pendidik yang kurang kompeten, kurikulum yang belum
mantap, sarana yang tidak memadai, danseterusnya.
Meskipun
demikian pemerataan pendidikan tidak dapat di upayakan
tersebut,terutama pada saat-saat suatu bangsa sedang mulai membangun
mempunyai tujuan ganda, yaitu disampng tujuan politis juga tujuan
pembangunan.
D.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Berkembangnya Masalah pendidikan
Masalah
makro ini berupa antara lain masalah perkembangan internasional,
masalah demografi, masalah politik,ekonomi, sosial budaya, serta masalah
perkembangan regional.
Faktor-faktor yng mempengaruhi berkembangnya masalah pendidikan, yaitu:
a. Perkembangan iptek dan seni.
b. Laju pertumbuhan penduduk.
c. Aspirasi masyarakat.
d. Keterbelakangan budaya dan sarana kehidupan.
1.Perkembangan iptek dan seni
a.Perkembangan iptek
Terdapat hubungan yang erat antara pendidikan dengan iptek (ilmu pengetahuan
dan teknologi).Ilmu pengetahuan merupakan hasil eksplorasi secara
sistem dan terorganisasi mengenai alam semesta, dan teknologi adalah
penerapan yang direncanakan dariilmu pengetahuan untuk memenuhi
kebutuhan hidup masayarakat.
Disamping
pengaruh tidak lansung,juga banyak pengaruh langsung dalam sistem
pendidikan dalam bentuk berbagai macam inovasi atau pembaruan dengan
aksentuasi tujuan yang bermacam-macam pula.
Hampir setiap inovasi mengundang masalah. Pertama, karena belum ada jaminan bahwa inovasi itu pasti membawa hasil. Kedua, Pada
dasarnya orang merasa ragu dan gusar jika menghadapi hal baru Umumnya
lebih suka mengerjakn hal-hal yang sudah menjadi kebiasaan ruti dan ragu
menerima hal baru yang belum dikenal.
Setiap
inovasi mengundang dua aspek yaitu aspek konsepsional (memuat
ide,cita-cita dan prinsip-prinsip) dan aspek struktur operasional
(teknik pelaksanaannya)
b.Perkembangan Seni
Kesenian merupakan aktivitas berkriasi manusia,secara individual ataupun kelompok yang menghasilkan sesuatu yang indah.
Melalui
kesenian manusia dapat menyalurkan dorongan berkreasi (mencipta) yang
bersifat orisinil (bukan tiruan) dan dorongan sponanitas dalam menemukan
keindahan. Seni membutuhkan keindahan.
Dilihat
dari segi tujuan pendidikan yaitu terbentuknya manusia sseutuhnya,
aktivitas kesenian mempinyai andil yang besar karena dapat mengisi
pengembngan dominan afektif khususnya emosi yang positif dan konstruktif
dan ketrampilan di samping domain kongnitif yang sudah digarap melalui
progran atau bidang studi yang lain.
2.Laju Pertumbuhan Penduduk
Masalah kependudukan dan kependidikan bersumber pada 2 hal, yaitu:
a. Pertambahan penduduk
Dengan
bertambahnya jumlah penduduk, maka penyediaan sarana dan prasarana
pendidikan beserta komponen penunjang terselenggaranya pendidikan harus
ditambah. Dan ini berarti beban pembangunan nasional menjadi bertambah.
b. Penyebaran penduduk
Penyebaran
penduduk di tanah air tidak merata. Sebaran penduduk seerti yang
digambarkan itu menimbulkan kesulitan dalam penyediaan sarana
pendidikan.Disamping sebaran penduduk seperti digambarkan itu dengan
pola statis (di kota padat, di desa statis) juga peru
diperhitungkan adanya arus perpindahan penduduk dari desa ke kota
(urbanisasi) yang terus-menerus terjadi. Peristiwa ini menimbulkan pola
yang dinamis dan labil yang lebih menyulitkan perencanaan penyediaan
sarana pendidikan.
3.Aspirasi Masyarakat
Dalam dua dasa warsa terakhir ini , aspirasi masyarakat dalam banyak hal meningkat, khususnya aspirasi terhadap pendidikan hidup yang sehat, aspirasi terhadap pekerjaan, kesemuanya ini mempengaruhi aspirasi terhadap pendidikan. Pendidikan dianggap memberikan jaminan terhadap peningkayan taraf hidup dan pendakian ditangga sosial.
Namun
demikian tidaklah berartu bahwa aspirasi terhadap terhadap pendidikan
harus diredam, sebab aspirasi menjadi motor penggerak roda kemajuan.
4.Keterbelakangan Budaya dan Sarana Kehidupan
Keterbelakngan budaya adalah suatu istilah yang diberikan oleh sekelompok masyarakat (yang menganggap dirinya sudah maju) kepada masyarakat lain pendukung suatu budaya.
Jika
terjadi pertautan antara unsur kebudayaan baru dari luar dengan unsur
kebudayaan lama yang lambat berubah maka terjadilah apa yang disebut
kesenjangan kebudayaan (cultural lag).
Pertumbuhan
kebudayaan terjadi karena adanya penemuan baru dari luar maupun dari
dalam lingkungan sendiri. Keterbelakngan budaya terjadi karena:
- Letak geografis tempat tinggal suatu masyarakat.
- Penolakan masyarakat terhadap datangnya unsur budaya baru.
- Ketidakmampuan masyarakat secara ekonomis.
Sehubungan dengan faktor penyebab terjadinya keterbelakangan budaya umumnya dialami oleh :
- Masyarakat daerah terpencil
- Masyarakat yang tidak mampu secara ekonomis
- Masyarakat yang kurang terdidik
E. Permasalan Aktual Pendidikan dan Penanggulangannya
1.Permasalah Aktual Pendidikan di Indonesia
Pendidikan selalu mengalami masalah, karena selalu terdapat kesenjngan antara apa yang
diharpakan dengan hasil yang dicapai dari proses pendidikan.
Permasalahan aktual yang saat ini kita hadapi terasa mendesak untuk
ditanggulangi.
Masalah aktual tersebut ada yang mengenai konsep dan ada yang mengenai pelaksanaannya. Konsep
disini bisa diartikan “apa yang diharapkan”, sedngkan pelaksanaan dapat
diartikan “hasil yang dicapai dari proses pendidikan”.
Berikut ini masalah-masalah aktual tersebut akan dibahas.
a.Masalah Keutuhan Pencapaian Sasaran
Sasaran
pendidikan nasional ialah mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya.
(UU No.2 Th.1989 tentang sistem pendidikan nasional Bab. II Pasal 4).
Kemudian dipertegas dalam GBHN butir 2a dan b, menjelaskan manusia utuh
itu adalah anusia yang sehat jasmani dan rohani, memiliki hubungan
secara vertikal, horizontal, dan konsentris. Konsepnya sudah cukup baik,
tetapi dalam pelaksanaannya pendidikan afektif belum ditangani
semestinya. Pengembangan daya pikir dinomor satukan , sedangkan
pengembangan persaan dan hati terabaikan. Dalam mencapai sasaran
tersebut banyak hambatan yang harus dihadapi, antara lain :
1.Pendidikan afektif sulit diprigramkan secara eksplisit.
2.Menilai hasil pendidikan afektif tidak mudah
3.Pencapaian hasil pendidikan afektif memakan waktu
4.Beban kurikulum sudah terlalu besar
b.Masalah Kurikulum
Masalah
kurikulum meliputi masalah konsep dan pelaksanaannya. Yang menjadi
sumber masalah ini ialah bagaimana sistem pendidikan yang membekali
peserta didik untukterjun kelapangan kerja dan memberikan bekal dasar
yang kuat untuk keperguruan tinggi.
c.Masalah Peranan Guru
Lahirnya
konsep-konsep baru memberikan arah yang baru juga pada pendidikan.
Sejalan dengan itu, guru sebagai suatu komponen sistem pendidikan juga
harus berubah. Guru yng dahulu merupakan satu-satunya sumber belajar,
kini tugasnya bergeser ke arah lain. Tugas guru bukan memberikan ilmu
pengetahuan melainkan menunjukan jalan bagaimana cara memperoleh ilmu
pengetahuan dan mengembangkan dorongan untuk berilmu.
Dalam
hubungan dengan multi peran guru tersebut, maka masalah yang timbul
ialah bagaimana guru dapat melakukan multiperan seperti itu jika pada
kebanyakan sekolah guru adalah pejuang tunggal. Kalaupun seandainya ia
sudah didampingi oleh petugas yang lain seperti konselor,dll. Sudahkah
ia memiliki wawasan dan kemampuan yang cukup untuk melaksanakan multi
perannya itu.
d.Masalah Pendidikan Dasar 9 Tahun
Dilihat
dari lamanya waktu belajar pada pendidikan dasar yaitu 9 tahun lamanya,
kita sudah mengalami langkah maju dibanding dengan masa-masa sebelumnya
yang menetapkan wajib belajar 6 tahun.
Dalam pelaksaan pendidikan dasar 9 tahun mengalami hambatan-hambatan, sebagai berikut :
1. Kurikulum yang belum masalah siap
2. Pada masa transisi para pelaksana pendidikan di lapangan perlu disiapkan melalui bimbingan-bimbingan penyuluhan dan penataran.
3. Realisasi
pendidikan dasar yang diatur dengan PP No.28 th.1989 masih harus
dicarikan titik temunya dengan PP No.65 Th 1951 yang mengatur Sekolah
Dasar sebagai bagian dari pendidikan dasar.
Hambatan lain berasal dari masyarakat , utamanya dari orang tua atau kalangan yang kurang mampu. Mereka cendurung untuk tidak menyekolahkan anaknya karena harus membiayai anaknya lebih lama.
2.Upaya Penaggulangan
Beberapa upaya yang perlu dilakukan untuk menaggulangi masalah-masalah aktual seperti telah ditemukakan pada butir 1, antara lain sebagai berikut :
a.Pendidikan afektif perlu ditingkatkan secara terpogram tidak cukup berlangsung hanya secara insidental.
b.Pelaksanakan
ko dan ekstrakurikuler dikerjakan dengan penuh kesungguhan dikerjakan
dengan penuh kesungguhan dan hasilnya diperhitungkan dalam menetapkan
nilai akhir ataupun pelulusan.
c.Pemilihan siswa atas keompok yang akan melanjutkan belajar keperguruan tinggi dengan yang akan terjun ke masyarakat merupakan hal yang prinsip karena pada
dasarnya tidaj semua siswa secara potensial mampu belajar di perguruan
tinggi. Oleh karena itu perlu disusun rancangan yang mantap itu.
d.Pendidikan
tenaga kependidikan (prajabatan dan dalam jabatan)perlu perhatian
khusus, oleh karena tenaga kependidikan khususnya guru menjadi penyebab
utama lahirnya sumber daya manusia yang berkualitas untuk pembangunan.
e.Untuk
pelaksanaan pendidikan dasar 9 tahun, apalagi jika dikaitkan dengan
gerakan wajib belajar, perlu diadakan penelitian secara meluas pada
masyarakat untuk menemukan faktor penunjang dan utamanya faktor
penghambat.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar di atas caranya
1. Masukkan Komentar anda di kolom komentar
2. Pada Kotak "Beri Komentar sebagai" pilih akun yang ada pada pilihan.
3. klik publikasikan.
5. isi code capta
6. tekan enter atau publikasikan.
Anda di perbolehkan berkomentar dengan memperhatikan hal-hal berikut:
1. Komentar jangan mengandung SARA dan PORNO
2. Berkomentarlah dengan bahasa yang sopan.
3. Tidak Boleh SPAM
4. Jangan meninggalkan Link aktif pada komentar. Komentar dengan Link Aktif akan dihapus.
5. Berkomentarlah sesuai dengan topik artikel